Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

14 Orang Terluka Akibat Serangan Udara Israel di Libanon Selatan

Ferdian Ananda Majni
29/1/2025 09:33
14 Orang Terluka Akibat Serangan Udara Israel di Libanon Selatan
ilustrasi.(Anadolu)

SEBANYAK 14 orang terluka pada Selasa (28/1) akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah kota di Libanon selatan. Hal ini menandai pelanggaran lain terhadap perjanjian gencatan senjata.

Kementerian Kesehatan Libanon mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa serangan udara musuh Israel terhadap Kota Nabatiyeh mengakibatkan 14 orang terluka.

"Sebuah pesawat tak berawak musuh Israel melancarkan serangan rudal berpemandu yang menargetkan sebuah truk pikap di jalan dekat Sekolah Al-Rawdat di Nabatiyeh al-Fawqa," demikian laporan Kantor Berita Nasional Libanon.

"Serangan itu menghancurkan kendaraan dan melukai tiga warga yang kebetulan sedang melewati daerah itu, selain itu juga membakar mobil-mobil yang terparkir di jalan," tambahnya.

Ledakan dari rudal itu bergema di daerah terdekat. "Musuh Israel menargetkan warga sipil dan penduduk yang damai di rumah mereka," kantor berita tersebut mengutip pernyataan walikota Nabatiyeh al-Fawqa, Yasser Ghandour seperti dilansir Anadolu, Rabu (29/1).

“Pesawat nirawak musuh tersebut menargetkan truk pikap yang digunakan untuk mengangkut sayur-sayuran di jalan utama Nabatiyeh al-Fawqa," imbuhnya, sambil menyangkal bahwa ada pihak tertentu yang menjadi target.

Kemudian, badan tersebut melaporkan bahwa pesawat nirawak musuh memperbarui agresi udaranya, menargetkan daerah sekitar rumah peristirahatan Al-Farah di Jalan Zawtar-Nabatiyeh al-Fawqa dengan rudal berpemandu.

"Serangan kedua dalam waktu kurang dari satu jam, setelah serangan terhadap truk pikap di Nabatiyeh, yang berjarak kurang dari 2 kilometer (1,24 mil) dari serangan pertama," tambahnya.

Sebelumnya, Kantor Berita Nasional melaporkan bahwa ledakan terdengar di kota Nabatiyeh al-Fawqa dan api terlihat membumbung di lokasi tersebut.

Tentara Israel mengakui pelanggaran perjanjian gencatan senjata di Libanon, dengan mengklaim bahwa mereka menargetkan dua kendaraan milik kelompok Hizbullah di wilayah selatan Chaqif dan Nabatiyeh.

Pernyataan militer mengatakan Angkatan Udara Israel menyerang truk Hizbullah dan kendaraan tambahan yang mengangkut senjata di wilayah Chaqif dan Nabatieh di Libanon selatan untuk menghilangkan ancaman.

Militer lebih lanjut mengklaim bahwa truk dan kendaraan tersebut menjadi sasaran setelah dipantau saat mengangkut senjata.

Meskipun telah berulang kali melanggar gencatan senjata, militer Israel menegaskan bahwa mereka bertekad untuk terus beroperasi sesuai dengan kesepakatan antara Israel dan Libanon dan akan beroperasi melawan segala ancaman terhadap negara Israel dan warga negaranya.

Hizbullah belum mengeluarkan komentar apa pun mengenai pernyataan militer Israel.

Ketegangan meningkat saat tentara Israel tetap berada di wilayah Libanon setelah batas waktu 60 hari untuk penarikannya dari Lebanon selatan berlalu pada hari Minggu berdasarkan perjanjian gencatan senjata.

Namun, AS mengatakan bahwa Israel dan Libanon telah sepakat untuk memperpanjang batas waktu penarikan diri hingga 18 Februari.

"Setidaknya 26 orang tewas dan 16 orang terluka akibat tembakan Israel sejak Minggu ketika penduduk mencoba kembali ke desa mereka di Libanon selatan," lapor otoritas kesehatan setempat.

Gencatan senjata yang rapuh telah berlaku sejak 27 November. Hal ini mengakhiri periode saling tembak antara Israel dan Hizbullah yang dimulai pada 8 Oktober 2023 dan meningkat menjadi konflik skala penuh pada 23 September tahun lalu.

Data dari Kementerian Kesehatan Libanon menunjukkan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, setidaknya 4.080 orang telah tewas, termasuk wanita, anak-anak, dan pekerja kesehatan, sementara 16.753 orang terluka. (Fer/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya