Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Genosida Israel di Gaza Catat Angka-angka yang Mengerikan

Ferdian Ananda Majni
22/1/2025 10:15
Genosida Israel di Gaza Catat Angka-angka yang Mengerikan
Kondisi di Gaza(Tangkapan layar Al-Jazeera )

DAMPAK genosida di Gaza, Palestina yang dilakukan Israel mencatat angka-angka mengerikan. Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa Israel telah menghapus 2.092 keluarga Palestina dari catatan sipil dan menewaskan 5.967 orang. Kementerian itu mencatat sebanyak 35.074 anak hidup tanpa salah satu atau kedua orang tua, sebanyak 149 ilmuwan, akademisi, profesor universitas dan peneliti dieksekusi.

Selanjutnya 823 masjid dihancurkan oleh pendudukan dan 158 masjid rusak parah dan membutuhkan rekonstruksi.

Kemudian 3 gereja menjadi sasaran dan dihancurkan oleh pendudukan, 19 kuburan dihancurkan seluruhnya atau sebagian dari 60 kuburan.

"Ada 2.300 mayat dicuri oleh pendudukan dari kuburan Gaza," tulis kementerian itu melansir TRT World, Rabu (22/1).

Tentara Israel menjatuhkan sekitar 100.000 ton bahan peledak di Gaza, yang menyebabkan kerusakan besar di seluruh wilayah kantong Palestina itu.

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza yang berlangsung selama enam minggu mulai berlaku pada Minggu lalu. Upaya itu menangguhkan perang genosida Israel di daerah kantong tersebut.

Perjanjian gencatan senjata 3 tahap tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu, untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya