Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hubungan Budaya Turki-Indonesia Menguat dengan Promosi Sejarah, Budaya, Seni dan Musik

Ferdian Ananda Majni
21/1/2025 13:26
Hubungan Budaya Turki-Indonesia Menguat dengan Promosi Sejarah, Budaya, Seni dan Musik
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Profesor Talip Kucukcan (kiri) dan Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon di Jakarta.(Dok. Istimewa )

DUTA Besar Turki untuk Indonesia Profesor Talip Kucukcan menyatakan bahwa hubungan sejarah dan budaya antara warga Turki dan Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-16. 

Hal itu disampaikan Profesor Kucukcan dalam pertemuannya dengan Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon di Jakarta. Dia juga menyampaikan selamat kepada Fadli Zon, yang diangkat sebagai Menteri Kebudayaan dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kedutaan Besar Turki berencana untuk menyelenggarakan beberapa acara yang mempromosikan sejarah, budaya, seni, dan musik Turki di tahun 2025 demi memperkuat hubungan yang telah terjalin dalam rangka peringatan 75 tahun dimulainya hubungan diplomatik antara kedua negara," kata Dubes Kucukcan dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa (21/1).

Duta Besar Kucukcan juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar bermaksud untuk menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan konferensi tentang Turki di berbagai universitas dan wadah pemikir. 

"Mengingat bahwa Museum Tekstil di Jakarta pernah digunakan sebagai gedung Konsulat Jenderal selama Kekaisaran Ottoman," sebutnya 

Duta Besar Kucukcan menyatakan bahwa ia akan senang untuk melaksanakan berbagai acara dan proyek bersama dengan Museum Tekstil Jakarta.

Terkait kolaborasi Turki dan Indonesia dalam Pameran Warisan Islama dalam pertemuannya dengan Menteri Fadli Zon, Duta Besar Kucukcan menyatakan bahwa Turki dan Indonesia memiliki warisan budaya peradaban Islam yang kaya dan Turki memiliki pengalaman signifikan dalam restorasi dan pelestarian artefak Islam.

Dia mencatat bahwa Turki telah membuat kemajuan signifikan dalam pemulangan artefak sejarah dan budaya yang dibawa keluar negeri dan bahwa Turki terbuka untuk bekerja sama di bidang-bidang ini, termasuk administrasi museum.

"Ada 1.149 artefak budaya telah dipulangkan ke Turki pada tahun 2024 dan lebih dari 25.000 benda budaya sejak tahun 1980," tambah Prof Kucukcan.

Dia juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Indonesia yang tak kenal lelah untuk memulangkan warisan budayanya sendiri.

Duta Besar Kucukcan menyampaikan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahwa hubungan antara Turki dan Indonesia di bidang pariwisata semakin erat, dan bahwa penerapan visa Indonesia bagi warga negara Turki memperlambat perkembangan hubungan bilateral.

Oleh karena itu, ia menyampaikan harapannya, sebagaimana Turki tidak memberlakukan visa bagi warga negara Indonesia sehingga diharapkan warga negara Turki dapat perlakuan yang sama berlandaskan kerangka asas timbal balik.

"Dalam konteks ini, Turkish Airlines mengoperasikan total 14 penerbangan per minggu ke Indonesia (Jakarta dan Bali), namun Turkish Airlines telah meminta untuk menambah jumlah penerbangan menjadi 28 per minggu," lanjutnya. 

Dia menambahkan bahwa Turkish Airlines akan diberikan lebih banyak penerbangan untuk meningkatkan interaksi antarmasyarakat. 

"Yunus Emre Institute, yang dibuka di Jakarta dua tahun lalu, beroperasi di 60 negara dan Institut tersebut siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga publik Indonesia, khususnya untuk mengajarkan bahasa Turki kepada mereka yang bekerja di lembaga-lembaga publik," papar Prof Kucukcan.

Sedangkan proyek Film Bersama dengan Kementerian Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan yang mulai dipimpinnya tanggal 20 Oktober 2024 didirikan sebagai Kementerian yang mandiri untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, dan keputusan ini wujud komitmen Presiden Prabowo dalam melindungi dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Indonesia dan budaya Islam. 

"Terdapat hubungan sejarah, budaya dan ekonomi yang kuat antara Turki dan Indonesia sejak abad ke-16," kata Fadli Zon.

Kementerian tersebut akan mendukung acara-acara termasuk Turkish Film Festival yang akan diadakan di Indonesia oleh Kedutaan Besar Republik Turki di Jakarta dalam rangka peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik tahun ini. 

Menteri Zon membenarkan bahwa dirinya telah berkali-kali mengunjungi Turki dalam berbagai kesempatan dan berkesempatan untuk mengenal kekayaan warisan budaya Turki.

"Terdapat ikatan sejarah antara Ottoman dan Aceh, namun terdapat juga Hubungan antara berbagai kesultanan dan Ottoman termasuk Yogyakarta dan daerah lain sehingga Kementerian terbuka untuk kerjasama penelitian yang dapat dilakukan untuk menemukan tautan sejarah dan warisan dari periode Ottoman," tegas Menteri Zon.

Menteri Zon menyatakan bahwa film dan serial TV Turki cukup populer di Indonesia dan produksi film bersama dapat dimulai antara Turki dan Indonesia untuk menyoroti hubungan dan warisan sejarah bersama. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya