Netanyahu Ancam Perang Lagi di Gaza

Dhika Kusuma Winata
19/1/2025 16:52
Netanyahu Ancam Perang Lagi di Gaza
Benjamin Netanyahu(Dok.Al Jazeera)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pidato pertamanya sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Dia menyebut Israel tetap memiliki hak untuk melanjutkan perang di Gaza andai tahapan gencatan senjata tak terpenuhi. 

Hal itu disampaikan Netanyahu kurang dari 12 jam gencatan senjata yang berlaku efektif pada 08.30 waktu setempat. Menurut Netanyahu, Israel mendapat dukungan AS untuk melakukannya jika fase kedua kesepakatan nantinya gagal. 

Dia mengancam fase pertama gencatan senjata bakal sulit dilanjutkan jika Hamas tidak memberikan daftar sandera yang akan dibebaskan. 

"Jika kami perlu melanjutkan pertempuran, kami akan melakukannya dengan cara-cara baru dan kami akan melakukannya dengan kekuatan besar," kata Netanyahu dilansir BBC. 

Netanyahu menekankan gencatan senjata bersifat sementara dan Israel memiliki hak untuk melanjutkan serangan di Gaza. Dia mengklaim mendapat dukungan dari Presiden terpilih AS Donald Trump untuk melakukannya. 

Ada tiga tahapan yang dicanangkan dalam kesepakatan tersebut. Pada tahap pertama yang berlangsung selama enam minggu, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel, termasuk anak-anak, tentara perempuan, warga sipil, dan pria berusia di atas 50 tahun. 

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap satu tentara perempuan dan 30 tawanan untuk setiap satu sandera sipil. 

Kemudian, Israel akan membebaskan semua perempuan dan anak-anak di bawah usia 19 tahun yang telah ditahan sejak 7 Oktober 2023. 

Israel secara bertahap juga akan mengizinkan warga Palestina yang tidak bersenjata untuk kembali ke utara Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan lewat hingga 600 truk per hari. 

Jika ditetapkan kondisi untuk tahap kedua telah terpenuhi, Hamas akan membebaskan semua tawanan yang masih hidup, sebagian besar tentara laki-laki, sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. 

Sementara itu, Israel akan memulai penarikan penuh pasukannya dari Gaza termasuk dari Koridor Philadelphia yaitu wilayah perbatasan antara Mesir dan daerah kantong Palestina. 

Jika persyaratan tahap kedua terpenuhi, tahap ketiga ialah jenazah tawanan Israel yang tersisa akan diserahkan. Sebagai imbalannya, dilakukan rekonstruksi selama 3-5 tahun yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan internasional. 

Meski begitu, detail teknis tahap ketiga ini belum diatur lebih jelas. Pasalnya, saat ini belum ada kesepakatan mengenai siapa yang akan mengelola Gaza setelah gencatan senjata. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya