Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kanselir Jerman Kecam Trump karena Ancam Ambil Alih Greenland dan Kanada

Ferdian Ananda Majni
09/1/2025 12:53
Kanselir Jerman Kecam Trump karena Ancam Ambil Alih Greenland dan Kanada
Presiden terpilih AS Donald Trump.(Dok. Antara)

KANSELIR Jerman Olaf Scholz mengkritik Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas ancaman untuk mengambil alih Greenland dan Kanada.

"Perbatasan tidak boleh dipindahkan dengan paksa. Prinsip ini berlaku dan merupakan dasar tatanan perdamaian kita," kata Scholz dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu, Kamis (9/1).

Trump sebelumnya telah menyatakan minatnya pada pulau Arktik Greenland, yang merupakan milik Denmark. Dalam konferensi pers baru-baru ini di rumahnya di Mar-a-Lago, ia tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan militer untuk menguasai Terusan Panama atau Greenland.

Presiden Amerika terpilih, yang akan dilantik pada tanggal 20 Januari, mengatakan dia juga cenderung memberikan tekanan ekonomi pada Kanada agar menjadi negara bagian AS.

Sementara itu, Scholz mengatakan bahwa dalam diskusi-diskusinya dengan mitra-mitra Eropa terdapat sedikit ketidakpahaman mengenai pernyataan-pernyataan tertentu dari AS.

“Kekekalan batas berlaku untuk setiap negara.” Hal ini berlaku terlepas dari apakah negara itu berada di Timur atau di Barat. Ini adalah bagian dari inti “apa yang kita sebut nilai-nilai Barat,” kata kanselir.

“Tidak boleh ada goncangan mengenai hal itu. NATO adalah pilar keamanan utama," tambahnya.

Pada Senin kemarin, Trump kembali mengobarkan usulan yang kontroversial tersebut.

"Greenland adalah tempat yang luar biasa, dan masyarakat akan memperoleh manfaat yang luar biasa jika, dan ketika, tempat itu menjadi bagian dari Negara kita. Kita akan melindunginya, dan menghargainya, dari Dunia luar yang sangat kejam. JADIKAN GREENLAND HEBAT LAGI!" tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menegaskan kembali pendirian tegas negaranya terhadap otonomi Greenland menyusul seruan Trump agar Amerika mengambil alih wilayah Arktik tersebut.

Hubungan Jerman-AS telah tegang akibat penghinaan verbal berulang kali terhadap miliarder Amerika Elon Musk yang akan menjadi penasihat Trump setelah ia menjabat sebagai presiden pada 20 Januari.

Musk yang menghina Scholz dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, juga menjadi berita utama karena mendukung partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dalam pemilihan umum mendatang pada tanggal 23 Februari. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya