Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Investigasi: Editor Senior BBC terkait CIA dan Mossad

Wisnu Arto Subari
07/1/2025 21:57
Investigasi: Editor Senior BBC terkait CIA dan Mossad
Raffi Berg.(TRT World)

EDITOR senior di desk di bagian Timur Tengah British Broadcasting Corporation (BBC) yang berkantor pusat di London ialah mantan karyawan di unit propaganda Central Intelligence Agency (CIA) dan kolaborator dengan badan intelijen Israel Mossad. Satu investigasi oleh MintPress News telah mengungkapkan itu.

Raffi Berg, yang mengepalai bagian Timur Tengah BBC, telah mendapat sorotan lebih ketat setelah setidaknya 13 staf di penyiar itu berbicara menentang biasnya terhadap Israel. Para staf menyatakan, "Seluruh pekerjaannya ialah melemahkan segala sesuatu yang terlalu kritis terhadap Israel." Ia dituding juga memegang kekuasaan yang liar di ruang redaksi.

Menurut laporan investigasi pada Desember oleh Drop Site News, para karyawan tersebut mengungkapkan bahwa ada budaya ketakutan yang ekstrem di BBC tentang penerbitan apa pun yang kritis terhadap Israel. Berg memainkan peran kunci dalam mengubah liputannya menjadi propaganda Israel yang sistematis.

Berg bergabung dengan BBC pada 2001 sebagai penulis dan produser berita dunia. Menurut MintPress News yang mengutip profil LinkedIn Berg di antara sumber-sumber lain, Berg ialah seorang karyawan Layanan Informasi Penyiaran Luar Negeri (FBIS) Departemen Luar Negeri AS tiga tahun sebelum bergabung dengan BBC.

"FBIS ialah komponen intelijen sumber terbuka dari Direktorat Sains dan Teknologi Badan Intelijen Pusat. Lembaga ini memantau, menerjemahkan, dan menyebarluaskan berita dan informasi yang tersedia secara terbuka dari sumber-sumber media di luar Amerika Serikat di dalam pemerintahan AS," demikian bunyi profil Wikipedia FBIS.

Selain itu, dalam suatu wawancara pada 2020 dengan The Jewish Telegraph, Berg mengakui bahwa ia bekerja untuk CIA.

"Suatu hari, saya dibawa ke satu sisi dan diberi tahu, 'Anda mungkin tahu atau tidak bahwa kami bagian dari CIA, tetapi jangan memberi tahu orang-orang.' Saya benar-benar gembira dan tidak terlalu terkejut karena proses pendaftarannya sangat panjang, butuh waktu 10 bulan. Mereka menyelidiki karakter dan latar belakang saya dengan sangat teliti, menanyakan apakah saya pernah mengunjungi negara-negara komunis dan, jika pernah, apakah saya menjalin hubungan apa pun selama berada di sana," kata Berg.

Hubungan dengan Mossad

Investigasi MintPress News mengungkapkan bahwa Berg mengembangkan hubungan profesional yang mendalam dengan badan intelijen Israel Mossad, saat ia sedang mengerjakan bukunya Red Sea Spies: The True Story of Mossad's Fake Diving Resort yang menceritakan kisah operasi badan tersebut untuk menyelundupkan orang-orang Yahudi Ethiopia secara diam-diam ke Israel.

Saat memperkenalkan bukunya, Berg mengatakan bahwa ia menulis buku tersebut bekerja sama dengan komandan Mossad Dani Limor, yang sangat ia andalkan, karena ia hampir tidak tahu apa-apa tentang cerita tersebut dan latar belakangnya sebelum menulisnya.

Limor membuka banyak pintu dan berhasil mendapatkan lebih dari 100 jam wawancara dengan pejabat militer dan intelijen Israel, termasuk dengan kepala Mossad.

"Limor dan Berg menjadi sahabat karib. Pada 2020, ia mengunggah foto dirinya dengan lengan melingkari mantan komandan Mossad tersebut. Halaman pertama Red Sea Spies hanyalah rekomendasi cemerlang dari Efraim Halevy, mantan direktur Mossad, kelompok yang digambarkan Berg sebagai dinas intelijen terhebat di dunia," kata laporan MintPress News.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa Berg menyatakan kegembiraannya bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan minat pada bukunya dan kemudian membingkai surat yang dikirim Netanyahu kepadanya sebagai ucapan terima kasih dan meletakkannya di kantornya di samping foto-foto dirinya saat bertemu dengan seorang komandan Mossad dan Mark Regev, mantan juru bicara Kantor Perdana Menteri Israel.

Propaganda Israel yang sistematis

Menurut MintPress News, Raffi Berg, sejak awal bertugas di BBC, telah secara eksplisit menunjukkan kepatuhannya terhadap Israel dan militernya.

Laporan tersebut mencatat bahwa ia dipromosikan sebagai kepala Timur Tengah BBC tak lama setelah ia menginstruksikan rekan-rekannya di ruang redaksi untuk menyusun cerita mereka dengan cara yang tidak menyalahkan atau memberikan penekanan yang tidak semestinya kepada Israel selama Operasi Cast Lead yang mematikan pada 2012.

Selama Operasi Cast Lead, militer Israel diketahui telah menargetkan dan membunuh warga sipil tanpa pandang bulu, menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia, dan menggunakan senjata kimia terlarang, seperti fosfor putih, di wilayah sipil.

Email yang bocor dari Berg mengungkapkan bahwa ia mendorong wartawan untuk menyajikan serangan itu sebagai operasi yang bertujuan mengakhiri tembakan roket dari Gaza. "Dengan demikian ia membingkai Hamas sebagai agresor," catat MintPress News.

Selama perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dalam peran barunya sebagai kepala redaksi, Berg diduga membantu mengubah jaringan itu menjadi propaganda Israel yang sistematis. Ini menurut seorang wartawan yang dikutip oleh investigasi Drop Site.

"Hampir setiap koresponden yang Anda kenal punya masalah dengannya. Dia telah disebut dalam beberapa rapat, tetapi (manajemen) mengabaikannya begitu saja," kata jurnalis lain.

Menurut investigasi Drop Site, Berg diduga telah melakukan penyuntingan prapublikasi yang ekstensif terhadap cerita orang lain dan mengubah kerangka berita untuk melindungi srael dari kesalahan.

Salah satu contoh yang dikutip oleh laporan tersebut ialah liputan BBC terkait kematian Muhammed Bhar, seorang pria Palestina dengan Sindrom Down, yang dibunuh oleh tentara Israel dengan menggunakan anjing penyerang. Bhar yang terluka dibiarkan mati kehabisan darah karena tentara menolak memberikannya bantuan medis.

"Di bawah pengawasan Berg, judul beritanya ialah Kematian Pria Gaza yang Kesepian dengan Sindrom Down. Hanya setelah protes besar-besaran di seluruh dunia, BBC mengubah kerangkanya untuk mencatat apa pun tentang bagaimana Bhar menemui ajalnya," catat laporan tersebut.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa meskipun ada keluhan internal terhadap Berg, yang menandai bias dan pendekatannya yang tidak profesional, BBC telah memberikan dukungan tegas untuknya dan pekerjaannya.

Liputan media Barat tentang perang genosida Israel di Gaza telah diteliti karena diduga menutupi fakta dan meremehkan kejahatan perang Israel. Liputan tersebut juga dikritik karena mendukung beberapa narasi palsu yang disebarkan oleh Israel.

Laporan CNN

Menurut investigasi Al Jazeera pada Oktober tahun lalu, CNN menayangkan laporan yang memperkuat klaim palsu mengenai keberadaan Hamas di dalam Rumah Sakit Anak al-Rantisi di Gaza yang dibom oleh Israel.

Editor Diplomatik Internasional CNN Nic Robertson, yang merupakan salah satu dari sedikit jurnalis internasional yang diizinkan masuk ke Gaza oleh tentara Israel, diperlihatkan suatu dokumen di dinding rumah sakit, yang ditulis dalam bahasa Arab, yang menurut juru bicara IDF Daniel Hagari merupakan bukti Hamas menggunakan fasilitas itu untuk menyembunyikan tawanan Israel.

"Itu sama sekali bukan daftar nama Hamas. Itu hanyalah kalender dan ditulis dalam bahasa Arab ialah hari-hari dalam seminggu. Namun, laporan yang keluar dari Nic Robertson menelan klaim Israel," kata seorang jurnalis di CNN kepada Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa rekaman itu ditayangkan bahkan setelah seorang produser Palestina memberi tahu rekan-rekannya, termasuk Robertson. (The New Indian Express/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya