Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Jasad 174 dari 179 korban jiwa dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan, Korea Selatan, telah berhasil diidentifikasi. Adapun, 5 korban tewas lainnya masih alam proses pemeriksaan.
"Dari 32 orang yang gagal diidentifikasi melalui sidik jari, kami berhasil mengidentifikasi 17 di antaranya lewat tes DNA tahap pertama, dan 10 lagi teridentifikasi melalui tes DNA tahap kedua," kata sumber dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel.
"Kami masih memastikan identitas lima korban lainnya karena ada inkonsistensi pada DNA mereka."
Empat dari jenazah-jenazah yang teridentifikasi tersebut sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Prosesi pemakaman juga telah dilakukan di kampung halaman masing-masing.
Sebelumnya, pejabat setempat menyatakan pihaknya memerlukan waktu setidaknya 10 hari untuk mengidentifikasi jasad seluruh korban kecelakaan Jeju Air yang meninggal. Sementara itu, tim personel Badan Nasional Keselamatan Transportasi (NTSB) Amerika Serikat dan produsen pesawat Boeing telah berada di lokasi kecelakaan untuk mendukung proses penyelidikan kecelakaan oleh otoritas Korsel.
Hanya ada dua orang, keduanya awak pesawat, yang selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12). Pesawat tersebut mendarat tanpa roda dan gagal berhenti sehingga menabrak pagar pembatas bandara. Kecelakaan itu menewaskan 179 dari total 181 penumpang dan awak yang berada di pesawat naas tersebut. (Ant/Z-11)
Pihak berwenang Korea Selatan mengungkapkan kotak hitam pesawat Jeju Air berhenti merekam sekitar 2 kilometer sebelum pesawat mendekati landasan pacu.
Kotak hitam pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan fatal pada 29 Desember lalu tidak merekam data selama empat menit terakhir sebelum ledakan.
Asosiasi Penerbangan Jerman (BDL) mencatat, di sepanjang 2024, ada 334 korban tewas di seluruh dunia akibat kecelakaan penerbangan sipil.
Tragedi udara paling fatal di tahun 2024 terjadi pada 29 Desember, ketika pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai Korea Selatan, Jeju Air.
SEORANG pilot dengan pengalaman tujuh tahun di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, mengungkapkan kesaksian soal kondisi bandara yang menjadi lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air.
POLISI Korea Selatan telah membentuk tim investigasi nasional, untuk menanggapi secara tegas postingan jahat yang menargetkan korban kecelakaan pesawat Jeju Air.
Kemenhub menyampaikan isu penanganan lebih dimensi dan lebih muatan (ODOL) sebenarnya sudah ada sejak Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kabar duka itu mengejutkan mengingat Jota baru saja tampil membela Portugal dalam ajang UEFA Nations League dan merayakan kemenangan gelar bersama Ronaldo dan rekan-rekan setim lainnya.
Diogo Jota dikenal sebagai salah satu pemain yang tajam di Liga Inggris.
Kamis sore yang panas di Jakarta mendadak berubah kelam. Linimasa dipenuhi kabar singkat nan memilukan: Diogo Jota tutup usia setelah mengalami kecelakaan mobil.
Istri Diogo Jota adalah Rute Cardoso, sosok yang telah menemaninya sejak masa remaja dan baru saja resmi menjadi istrinya pada Juni 2025.
Dalam insiden tersebut, ada 2 orang yang menjadi korban, satu di antaranya langsung bisa dievakuasi dalam kondisi stabil dan selanjutnya dirujuk ke RS Prof Ngoerah Denpasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved