Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah El Sisi dinilai menunjukkan rasa tidak nyaman setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah. El Sisi yang sudah satu dekade berkuasa di Mesir meredam potensi pemberontakan terinsipirasi dari Suriah.
El Sisi merupakan mantan jenderal angkatan darat yang berkuasa satu dekade lalu setelah kudeta. Sejauh ini dia menahan diri untuk tidak memberikan komentar langsung tentang kepergian Assad. Namun, pernyataannya baru-baru ini mengisyaratkan rasa tidak aman tentang nasib pemerintahannya.
"Tangan saya tidak ternoda oleh darah siapa pun, saya juga tidak mencuri uang siapa pun," kata El Sisi.
Dengan hengkangnya rezim Assad di Suriah, Sisi sekarang sangat menyadari dia menjadi penguasa paling otoriter di wilayah Arab, dengan lebih dari 65.000 tahanan politik mendekam di penjara-penjaranya, ribuan orang didokumentasikan telah dihilangkan secara paksa dan penyiksaan menjadi kebijakan negara yang sistematis yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada pertengahan Desember, Sisi mengadakan pengarahan dengan para pemimpin militer dan polisi, bersama dengan wartawan pro-pemerintah, di markas Komando Strategis di Ibu Kota Administratif Baru, kota barunya yang kontroversial senilai US$58 miliar di sebelah timur Kairo.
Pertemuan itu tidak disiarkan secara penuh, dan media pemerintah memilih sejumlah kutipan yang berpusat pada dua pokok bahasan yaitu Sisi bukanlah Assad dan orang Mesir tidak boleh mengikuti jejak pemberontak Suriah.
Kemudian, pada 23 Desember media berita yang berpihak pada otoritas Mesir menyiarkan video yang menampilkan serangkaian pidato lama Sisi yang ditujukan kepada publik. Isinya terkait kondisi di Suriah dan pesan agar pemberontakan tidak terjadi di Mesir.
Hisham Kassem, seorang politikus Mesir dan mantan kepala Organisasi Hak Asasi Manusia Mesir (EOHR), mengatakan pesan Sisi mencerminkan ketakutan akan potensi gerakan rakyat terhadap rezim saat ini.
"Pernyataan Sisi memperingatkan implikasi dari pemberontakan rakyat, revolusi, atau bahkan munculnya aktivisme politik yang bertujuan untuk memicu perubahan," kata Kassem.
Sebuah tagar, #The_Land_The_People_The_Army, juga telah mendapatkan perhatian di media sosial dalam beberapa minggu terakhir dan didukung oleh akun-akun yang berafiliasi dengan pemerintahan Sisi. Tagar tersebut ditengarai merupakan kampanye daring yang terorganisasi.
Komentar-komentar Sisi disebarluaskan secara luas, disertai dengan peringatan yang mengancam akan adanya konspirasi untuk mengacaukan Mesir dan melemahkan militernya, yang menggambarkan situasi yang sama dengan situasi di Suriah.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Juni 2014, Sisi kerap melakukan pencegahan kerusuhan sipil yang mirip dengan revolusi Januari 2011.
Di tengah kemerosotan ekonomi dan meningkatnya kesulitan warga Mesir, Sisi memilih strategi yang bergantung pada rasa takut khususnya rasa takut akan nasib Suriah demi untuk mencegah perbedaan pendapat.
Melalui langkah-langkah keamanan yang ketat, dia menekan protes, mengkriminalisasi demonstrasi, dan membuka lebih dari 23 penjara baru. Retorika rezim tersebut terus-menerus memperingatkan warga Mesir agar tidak melakukan protes, yang sering kali mengacu pada perang saudara seperti di Suriah.
Kalimat 'lebih baik daripada Suriah dan Irak' menjadi salah satu frasa yang sering digunakan Sisi. Media yang dikendalikan negara bertindak sebagai alat propagandanya. Media di sana diawasi oleh United Media Services yang terkait dengan Badan Intelijen Umum Mesir. (Middle East Eye/Z-6)
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
PEMERINTAH Suriah menyatakan pertempuran di Suwayda, wilayah selatan negeri itu, telah dihentikan sejak Minggu (20/7).
PASUKAN otoritas sementara Suriah pada Sabtu (19/7) mulai menyebar di seluruh Provinsi Suwayda untuk melaksanakan fase pertama kesepakatan gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved