Israel Ubah Jabalia Jadi Kota Hantu

Ferdian Ananda Majni
23/12/2024 19:53
Israel Ubah Jabalia Jadi Kota Hantu
Ilustrasi(Al Jazeera)

KAMP pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Utara, Palestina, telah menjadi kota hantu. Sekitar 70% perumahan dan bangunan hancur total akibat serangan mematikan Israel di daerah tersebut.

"Sejauh mata memandang, terhampar bermil-mil rumah yang hancur. Sulit untuk mengalihkan pandangan dari sisa-sisa kamp pengungsi Jabalia yang hancur di Gaza utara," tulis Amos Harel, analis urusan militer, di surat kabar Haaretz pada Minggu (22/12).

"Saya dapat melihat bahwa bahkan beberapa bangunan yang masih berdiri rusak parah," ujar Harel.

Israel telah melancarkan operasi darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah kelompok Palestina Hamas berkumpul kembali.
Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke daerah tersebut, sehingga penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi.

"IDF (tentara) pernah beroperasi di sini dua kali sebelumnya pada Desember 2023 dan Mei 2024. Namun kali ini, kamp tersebut dibongkar," terang Harel.

"Jabalia telah menjadi kota hantu. Di luar, Anda hanya melihat kawanan demi kawanan anjing liar berkeliaran dan mencari sisa-sisa makanan," tambahnya.

Serangan Israel di Gaza utara ialah episode terbaru dalam perang brutal Israel di daerah kantong yang terkepung itu yang telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di Gaza.

Semua dilanggar
Komisaris jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini mengatakan Israel telah melanggar semua aturan perang di Gaza yang terkepung.

Lazzarini juga menyoroti pelanggaran yang sedang berlangsung di daerah kantong itu, tempat Israel terus melakukan serangan selama 14 bulan terakhir.

"Eskalasi terjadi selama 24 jam terakhir. Lebih banyak warga sipil dilaporkan tewas dan terluka," katanya dalam sebuah unggahan di akun X miliknya.

"Serangan terhadap sekolah dan rumah sakit sudah biasa terjadi. Dunia tidak boleh mati rasa. Semua perang punya aturan. Semua aturan itu telah dilanggar," tambahnya.

Lazzarini menekankan bahwa gencatan senjata di Gaza sudah lama tertunda, sehingga dia menyerukan penghentian serangan untuk melindungi warga sipil.

Sementara itu, Laporan Islamofobia Eropa tahun 2023 mengatakan serangan Israel di Gaza telah berfungsi sebagai katalis geopolitik rasisme anti-Muslim di Eropa, dengan peningkatan kejahatan kebencian dan meningkatnya retorika serta tindakan Islamofobia oleh pemerintah Eropa.

Laporan tersebut, yang memantau 34 negara di Eropa, mengatakan telah terjadi lonjakan jumlah serangan fisik dan verbal terhadap Muslim setelah perang, termasuk di negara-negara seperti Norwegia, Spanyol, dan Yunani.

Laporan tersebut, disunting oleh Enes Bayrakli dari Universitas Turki-Jerman di Istanbul dan Farid Hafez dari Universitas William & Mary di AS, dipresentasikan dalam konferensi pers daring pada Sabtu (21/12).

Laporan tersebut menyoroti beberapa isu utama dan didukung oleh berbagai lembaga dan organisasi di AS dan Eropa.

Laporan tersebut mencakup pengakuan Hari Internasional Melawan Islamofobia di negara-negara Eropa, meningkatnya sentimen anti-muslim setelah genosida Israel di Gaza, dan penyebaran disinformasi tentang muslim di media arus utama dan media sosial. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya