Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMIMPIN Gerakan Ansarullah Yaman Sayyed Abdul Malik Badreddine Al-Houthi menekankan pada Kamis (7/11) bahwa serangan Yaman terhadap kapal-kapal AS-Inggris-Zionis--selain target-target Israel yang menjajah Palestina--akan terus berlanjut meskipun ada upaya untuk menyamarkan kepemilikan kapal-kapal tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Sayyed Houthi menggarisbawahi bahwa keputusan ini tegas terlepas dari hasil pemilu AS. Ia menambahkan bahwa beberapa rezim Arab meningkatkan ketakutan rakyat mereka terhadap Presiden terpilih AS Donald Trump.
"Kami, di Yaman, memiliki pengalaman dengan Trump, dan dia gagal memaksakan ketentuan-ketentuannya kepada Iran, Suriah, Irak, Libanon, dan Palestina. Trump hanya berhasil meraup miliaran dolar AS dari negara-negara Arab yang kaya," ujarnya sebagaimana dilansir Almanar.
Semua presiden AS baru saja melayani kepentingan Israel, imbuh dia, mengingat kegagalan kesepakatan abad ini.
Yaman bersikeras mendukung rakyat Palestina terlepas dari eskalasi militer terhadapnya, kata Houthi, seraya menambahkan bahwa pilihan terbaik bagi pemerintah AS ialah mengakhiri perang Zionis di Libanon dan Gaza. Agresi dan hasutan dinilainya sia-sia.
Sayyed Houthi juga menggarisbawahi krisis yang melanda entitas Zionis yang diwujudkan oleh kemerosotan ekonomi, pemecatan menteri pertahanan, dan perekrutan militer setelah hilangnya ribuan tentara dan perwira dalam pertempuran.
Houthi menyoroti dukungan luar biasa Hizbullah untuk Gaza. Ia menambahkan bahwa Israel terkejut dengan kemampuan hebat Hizbullah dalam pertempuran darat.
Pemimpin Yaman itu menegaskan kembali bahwa mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Martir Sayyed Hasan Nasrallah ialah tokoh yang langka dan bersejarah.
Houthi juga menekankan bahwa operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Irak akan terus berlanjut meskipun semua media dan tekanan politik ditujukan untuk menghentikan mereka.
Baca juga: Keutamaan Yaman dan Penduduknya Berdasarkan Al-Quran dan Hadis
Sayyed Houthi juga menegaskan bahwa keengganan orang Arab dan Muslim dalam mendukung Gaza mencerminkan kemerosotan moral dan kemanusiaan. Ia menekankan bahwa Barat akan menghormati umat Islam jika mau memikul tanggung jawabnya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree telah mengumumkan bahwa blokade laut terhadap kepentingan Israel akan tetap berlaku hingga aksi militer di Gaza dan Libanon berakhir. (Z-2)
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu yang membuat Eternity kehilangan tenaga mesin di lepas pantai kota Hodeida yang dikuasainya.
Serangan kelompok Houthi Yaman menyebabkan kerusakan struktural yang parah, memaksa awak kapal meninggalkan kapal di perairan yang ganas di lepas pantai Yaman.
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman kembali melancarkan aksi mereka, mengakhiri masa tenang selama beberapa bulan terakhir.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Pejabat senior Houthi yang didukung Iran menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan udara terhadap fasilitas nuklir.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Syahganda berpendapat langkah tegas Macron dan Starmer itu harus apresiasi, dan Presiden Prabowo Subianto perlu mengekspresikan penghargaan positif itu secara terbuka.
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Penerbangan di Inggris mengalami gangguan besar akibat masalah teknis pada sistem pengendalian lalu lintas udara.
KONFERENSI dua hari yang digelar di markas besar PBB, New York, telah menghasilkan sebuah kerangka kerja baru untuk mewujudkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved