Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGKATAN bersenjata Iran pada Minggu (27/10) menewaskan sedikitnya empat teroris di balik serangan mematikan terhadap polisi sehari sebelumnya di tenggara negara tersebut.
Kantor berita Mehr dan Tasnim melaporkan bahwa 10 petugas polisi tewas setelah kendaraan mereka disergap kelompok teroris di daerah Taftan, provinsi Sistan-Baluchistan.
Sebagai tanggapan, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran yang didukung oleh pasukan intelijen dan polisi pada hari Minggu membunuh setidaknya empat teroris yang dicurigai terlibat dalam serangan pesawat tak berawak, kata Tasnim, mengutip IRGC.
“Dalam operasi ini, empat teroris tewas, beberapa terluka dan melarikan diri, dan empat lainnya ditangkap,” katanya.
“Operasi untuk menangkap dan menghancurkan teroris yang tersisa masih berlangsung," sebutnya.
Kantor berita resmi IRNA, mengutip pernyataan polisi, melaporkan kematian 10 personel di dua unit patroli dalam penyergapan tersebut.
Sistan-Baluchistan berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan dan merupakan salah satu provinsi paling miskin di Republik Islam.
Serangan pada hari Sabtu adalah salah satu yang paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Pada awal Oktober, setidaknya enam orang, termasuk petugas polisi, tewas di provinsi tersebut dalam dua serangan terpisah.
Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut dalam pesan di Telegram.
Dibentuk pada tahun 2012 oleh separatis Baluch, kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Iran dan Amerika Serikat. (TRTWorld/Fer/P-3)
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini menuai kecaman dari umat muslim di dunia karena mengaitkan Islam dengan terorisme.
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
TERORIS merupakan ancaman serius yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan Negara serta kepentingan nasional.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved