Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SEBANYAK 5.000 perangkat penyeranta (pager) yang diimpor oleh Hizbullah pada lima bulan lalu hampir pasti telah dilengkapi dengan bahan peledak sebelum tiba di Libanon. Ini disampaikan mantan brigadir jenderal Libanon, Mounir Shehada.
Shehada yang merupakan mantan koordinator pemerintah Libanon dengan misi penjaga perdamaian PBB UNIFIL itu menuturkan kepada Anadolu pada Rabu (18/9) bahwa perangkat nirkabel tersebut dilengkapi dengan beberapa gram bahan peledak yang sulit dideteksi. Bahan peledak tersebut, lanjutnya, ditempatkan di dalam baterai sedemikian rupa sehingga perangkat tersebut tidak dapat dideteksi oleh sensor atau alat pendeteksi bahan peledak apa pun.
"Baterai litium, jika terbakar atau meledak, tidak akan menyebabkan kerusakan seperti itu," kata Shehada. Dia menjelaskan rekaman menunjukkan bahwa terjadi ledakan dahsyat, sedangkan baterai litium hanya menghasilkan nyala api kecil dan ledakan sangat kecil sehingga tidak akan menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Baca juga : Hungaria Tepis Keberadaan Produsen Pager Meledak di Libanon
Mengenai lokasi atau negara tempat perangkat tersebut dipasang, Shehada berkata bahwa masih terlalu dini untuk membahas hal itu, tetapi kecurangan tersebut bisa saja terjadi selama tahap produksi atau pada tahap lain.
Tidak ada komentar dari Israel mengenai ledakan penyeranta, tetapi Hizbullah berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel. Lebih lanjut Shehada menyampaikan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dijadwalkan memberikan pidato pada Kamis pukul 17.00 waktu setempat (22.00 WIB) mengenai ledakan tersebut, termasuk mengenai cara perangkat tersebut dicurangi dan tanggapan kelompoknya terhadap ledakan.
Ledakan penyeranta terjadi di tengah meningkatnya eskalasi perbatasan antara Israel dan Hizbullah yang telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulai perang mematikan Tel Aviv di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 41.200 orang setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. (Ant/Z-2)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kali mengaku bertanggung jawab atas ledakan massal pager (penyeranta) yang mengguncang Libanon hampir dua bulan lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel menewaskan sedikitnya 569 orang.
Dalam situasi yang memprihatinkan dunia itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan Israel akan melancarkan perang skala penuh terhadap Hizbullah pro Iran di Libanon.
HIZBULLAH menembakkan sedikitnya 150 roket dari Libanon ke lokasi militer dan permukiman ilegal di Israel utara hanya dalam waktu satu jam. Demikian disampaikan Radio Angkatan Darat Israel.
SERANGAN dengan menggunakan pager atau penyeranta serta perangkat elektronik lain di Libanon melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Kemenlu RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan ribuan alat komunikasi di Libanon yang diduga didalangi Israel baru-baru ini.
MANTAN Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyuarakan dukungannya terhadap serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah melalui panggilan telepon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyatakan keprihatinan mendalam tentang meningkatnya ketegangan dan jatuhnya korban sipil di Libanon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved