Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Dalih Evakuasi, Israel Siksa Ribuan Warga Gaza

Cahya Mulyana
08/8/2024 07:17
Dalih Evakuasi, Israel Siksa Ribuan Warga Gaza
Ribuan warga Gaza dipaksa berpindah tempat oleh Israel dengan alasan evakuasi.(Aljazeera)

RIBUAN warga Palestina dipaksa meninggalkan daerah mereka di kota Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, atas perintah tentara Israel pada  Rabu (7/8). Tentara Israel sebelumnya memerintahkan evakuasi Beit Hanoun dan daerah sekitarnya sebagai persiapan untuk operasi militer dengan dalih tembakan roket dari daerah tersebut.

Dilansir dari Anadolu, Kamis (8/8), saksi mata yang mengonfirmasi bahwa ribuan warga Palestina mulai melarikan diri dari Gaza utara, dan menuju Jabalia dan Kota Gaza.

Warga Palestina melarikan diri dengan berjalan kaki sambil membawa barang-barang mereka karena tidak ada transportasi yang tersedia, mereka menambahkan.

Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud

Warga Palestina yang meninggalkan daerah mereka harus berjalan jauh, mencari perlindungan di rumah saudara atau teman mereka. Sementara yang lainnya mendapati diri mereka kehilangan tempat tinggal di jalanan atau di tempat penampungan jika mereka menemukan ruang di tempat penampungan yang sudah penuh sesak.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan Oktober lalu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Lebih dari 39.600 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 91.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Setelah lebih dari 10 bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei. (i-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya