Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MASOUD Pezeshkian, Selasa (30/7), dilantik sebagai Presiden baru Iran dengan dihadiri para pejabat politik tingkat tinggi dan pejabat tinggi asing dalam upacara yang diadakan di parlemen.
Upacara pelantikan tersebut dilakukan setelah Pezeshkian mendapat dukungan resmi dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Minggu (28/7), sejalan dengan Pasal 110 Konstitusi Iran.
Anggota parlemen reformis veteran berusia 69 tahun dan ahli bedah jantung itu mengalahkan saingan dari kubu konservatif dan mantan kepala badan keamanan, Saeed Jalili, dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli.
Baca juga : Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Setelah dilantik oleh Ketua Parlemen Mohammad Baqer Qalibaf, Pezeshkian menyampaikan pidato yang menguraikan prioritas kebijakan dalam dan luar negerinya.
Dia mengatakan pemilihan presiden dan formasi pemerintahan baru telah membuka kesempatan baru bagi Iran dan dunia, serta menggambarkan Kabinetnya sebagai pemerintahan persatuan nasional.
Presiden baru Iran tersebut menegaskan dunia harus memanfaatkan peluang unik ini untuk menyelesaikan masalah regional dan global dengan partisipasi Iran yang kuat, damai, dan bermartabat.
Baca juga : Masoud Pezeshkian Dapat Ucapan Selamat dari Para Pemimpin Dunia
Pezeshkian berjanji pemerintahannya akan mengupayakan kemajuan dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan untuk Iran serta meningkatkan situasi ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di negara tersebut.
Dia juga berjanji membela kepentingan dan hak Iran dengan tegas di panggung internasional, sambil memprioritaskan hubungan erat dengan negara-negara tetangga, sejalan dengan pemerintahan sebelumnya.
"Pemerintahan saya mengupayakan kawasan yang kuat di mana semua negara tetangga dapat bekerja sama demi pembangunan ekonomi, kemajuan, dan generasi masa depan yang lebih baik, kawasan di mana keamanan terjamin dengan kehadiran negara-negara kawasan," ujarnya.
Baca juga : Netanyahu: Iran Paksakan Islam Radikal dan Demiliterisasi Gaza
Pezeshkian juga mengecam serangan Israel di Jalur Gaza, mengatakan bahwa pemimpin rezim yang memerangi perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza dan menjatuhkan bom pada mereka tidak seharusnya mendapat tepuk tangan, dengan, mengacu pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS).
"Seseorang tidak bisa menyebut dirinya manusia dan tetap diam menghadapi begitu banyak kekejaman," katanya, menyerukan dunia agar 'Rakyat Palestina terbebas dari pendudukan, penindasan, dan genosida.'
Dalam beberapa hari mendatang, presiden reformis ini akan memperkenalkan dewan menterinya ke parlemen yang didominasi konservatif untuk mendapatkan persetujuan, yang menurut para ahli akan menjadi tantangan besar pertama baginya.
Sementara itu, Pezeshkian telah menunjuk Mohammad Reza Aref, seorang politisi reformis veteran, sebagai wakil presiden pertamanya. (Ant/Z-1)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
Pezeshkian menyatakan bahwa pemerintahannya mengedepankan diplomasi dan perdamaian.
Pezeshkian menyatakan bahwa Israel kembali menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap hak asasi manusia maupun hukum internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved