Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penembakan Terhadap Donald Trump: Keamanan Terancam dan Tuntutan Transparansi

Thalatie K Yani
18/7/2024 08:30
Penembakan Terhadap Donald Trump: Keamanan Terancam dan Tuntutan Transparansi
Serangan terhadap Donald Trump pada kampanye di Pennsylvania mengungkap kegagalan keamanan dan kurangnya transparansi dari Secret Service(Media Sosial X)

DONALD Trump yang hendak dibunuh dilaporkan sebagai "mencurigakan" oleh Secret Service hingga satu jam sebelum ia mulai menembak tetapi hilang di tengah kerumunan, demikian disampaikan pejabat penegak hukum kepada para anggota parlemen.

Dalam dua sesi briefing tertutup kepada anggota parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat, Rabu, pejabat penegak hukum, termasuk Secret Service, membagikan informasi terbatas mengenai keamanan dan pelaku penembakan pada acara kampanye Trump di Pennsylvania, Sabtu.

Senator Wyoming John Barrasso mengatakan Secret Service memberi tahu mereka telah melihat penyerang tersebut satu jam sebelum serangan terjadi, namun kemudian kehilangan jejaknya.

Baca juga : 12 Percobaan Penembakan Presiden AS, Ada yang Terbunuh dan Gagal Termasuk Donald Trump

"Dia diidentifikasi sebagai karakter mencurigakan karena [membawa] alat jarak serta ransel. Dan ini lebih dari satu jam sebelum penembakan sebenarnya terjadi," katanya kepada Fox News.

"Jadi, Anda akan berpikir selama satu jam itu, Anda seharusnya tidak kehilangan jejak individu tersebut."

Dalam briefing tersebut juga diungkapkan penembak itu telah mengunjungi lokasi serangan, yakni lapangan pameran Butler County, setidaknya sekali dalam beberapa hari sebelum percobaan pembunuhan tersebut dan sebelumnya telah mencari gejala gangguan depresi di teleponnya, kata pejabat yang akrab dengan briefing tersebut kepada CBS News, mitra berita BBC.

Baca juga : Keamanan Donald Trump Ditingkatkan Setelah Rencana Pembunuhan Iran Terungkap

Penyerang tersebut juga menggunakan teleponnya untuk mencari gambar Trump dan Presiden Joe Biden. Direktur FBI Wray mengatakan kepada para anggota parlemen dalam panggilan itu bahwa lebih dari 200 wawancara telah dilakukan dan 14.000 gambar telah ditinjau.

Beberapa senator Republik mengkritik kurangnya transparansi dari penyelidik dalam panggilan mereka dan menyatakan kemarahan Trump diizinkan naik panggung bahkan setelah ancaman teridentifikasi.

"Saya sangat terkejut mengetahui bahwa Secret Service mengetahui adanya ancaman sebelum Presiden Trump naik panggung," cuit Senator Marsha Blackburn dari Tennessee.

Baca juga : Presiden Joe Biden Merasa Aman dengan Secret Service Meski Ada Pertanyaan tentang Kesiapan Mereka

Seorang pejabat penegak hukum yang terlibat dalam penyelidikan mengatakan kepada CBS bahwa seorang penembak dari tim taktis lokal yang dikerahkan untuk membantu Secret Service mengambil gambar penembak itu melalui alat jarak, dan langsung melaporkan penemuan itu ke pos komando.

Menurut ABC News dan media lain di AS, penembak berusia 20 tahun itu terlihat lagi di atas atap sebuah bangunan 20 menit sebelum serangan dimulai, ungkap pejabat.

Dia dibunuh oleh penembak jitu Secret Service dalam waktu 26 detik setelah menembakkan senjatanya ke arah Trump.

Baca juga : Penembakan di Crocus City Hall, Rusia dan Keterkaitan Donald Trump 

Beberapa senator yang ikut dalam panggilan tersebut mengeluh penyelidik tidak menjawab pertanyaan mereka dan menuntut pengunduran diri Direktur Secret Service Kimberly Cheatle.

"Kegagalan keamanan yang mengerikan dan kurangnya transparansi seputar percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump menuntut perubahan kepemimpinan segera di Secret Service," cuit Senator Utah Mike Lee.

Senator Wisconsin Ron Johnson menyebut briefing kepada para anggota parlemen "tidak masuk akal dan tidak informatif" dan mengatakan bahwa penyelidik hanya menjawab empat pertanyaan dari para anggota parlemen.

Beberapa tokoh senior Republik juga menyerukan agar Cheatle mengundurkan diri. Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengatakan setelah panggilan tersebut bahwa "bangsa ini layak mendapatkan jawaban dan pertanggungjawaban" dan perubahan kepemimpinan di Secret Service akan menjadi "langkah penting dalam arah tersebut".

Anggota Dewan Perwakilan juga di briefing, Rabu, oleh pejabat penegak hukum tentang keamanan dan apa yang menyebabkan penembakan, Sabtu.

Speaker Republik di Dewan Perwakilan Mike Johnson juga menyerukan agar Cheatle mundur. Dia mengatakan dia berencana untuk membuka penyelidikan di Dewan Perwakilan.

"Itu akan terdiri dari anggota-anggota dari kedua partai untuk mengetahui dengan cepat, sehingga rakyat Amerika bisa mendapatkan jawaban yang mereka layak," kata dia kepada Fox News.

Direktur FBI Chris Wray, yang ikut dalam panggilan tersebut, mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa motif penembak belum teridentifikasi.

Cheatle, yang telah berpengalaman 27 tahun di Secret Service, dijadwalkan akan memberikan kesaksian minggu depan kepada Komite Pengawasan Dewan yang dikendalikan oleh Republik dan Komite Keamanan Dalam Negeri Dewan.

Serangan ini sedang diselidiki oleh inspektur jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Presiden Biden mengatakan dia akan mengarahkan sebuah tinjauan independen dibuka. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya