Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PADA 1999, Timor Timur memperoleh kemerdekaan setelah puluhan tahun berada di bawah kekuasaan Indonesia. Proses integrasi Timor Timur ke dalam komunitas internasional sebagai negara merdeka bukanlah suatu kebetulan.
Berbagai tokoh internasional telah memainkan peran penting dalam mendukung perjalanan Timor Timur menuju kemerdekaan dan integrasi internasional.
Baca juga : Ini Sejarah dan Kronologi Integrasi Timor Timur
Kofi Annan (AFP)
1. Kofi Annan
Kofi Annan, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memainkan peran penting dalam mendukung kemerdekaan Timor Timur. Ia aktif memfasilitasi referendum tahun 1999 di mana masyarakat Timor Timur memilih kemerdekaan dari Indonesia.
Baca juga : Tata Cara Mutasi Balik Nama Pajak Bumi dan Bangunan
Annan memobilisasi komunitas internasional untuk memantau referendum dan memastikan bahwa hasilnya diakui secara internasional. Setelah 15 tahun negosiasi perdamaian gagal, Kofi Annan mengambil alih jabatan ketua referendum PBB tahun 1997 bertekad untuk menyelesaikan krisis di Timor-Leste.
Jose Ramos-Horta (AFP)
Baca juga : PBB Pantau Bentrokan di Libanon Selatan, Militer Israel Hadapi Kekurangan Peralatan
Jose Ramos-Horta adalah seorang tokoh Timor Timur yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan negaranya. Sebagai seorang diplomat dan pejuang kemerdekaan, Ramos-Horta mewakili Timor Timur di banyak forum internasional dan menjadi salah satu suara paling keras yang mengecam pelanggaran hak asasi manusia selama masa pendudukan.
Selain itu, ia juga berperan sebagai mantan anggota Fretilin dan juru bicara perlawanan pengasingan Timor-Leste selama pendudukan Indonesia (1975-1999). Ramos mempunyai pengalaman luas dan pemahaman mendalam mengenai sejarah dan konflik di kawasan tersebut.
Keterlibatannya dalam politik dan diplomasi membantu memperkuat posisi Timor Leste di kancah internasional dan mengkonsolidasikan integrasi negara yang baru merdeka tersebut.
Baca juga : Serangan Israel Tewaskan Puluhan Sipil di Sekolah PBB Kamp Nuseirat
Xanana Gusmao (AFP)
Xanana Gusmao merupakan tokoh sejarah kemerdekaan Timor Timur. Setelah Timor Timur berpisah dari Indonesia dan resmi menjadi negara merdeka tahun 2002 bernama Timor Leste, Gusmao menjadi presiden pertamanya dan menjabat hingga 2007.
Selanjutnya, Gusmao menjabat sebagai Perdana Menteri Timor Leste hingga tahun 2015, sementara posisi presiden dilanjutkan oleh Jose Ramos-Horta.
Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo (Vatican news)
Carlos Filipe Ximenes Belo, yang juga dikenal sebagai Carlos Belo atau Ximenes Belo, memainkan peran penting dalam integrasi Timor Timur. Pada 1988, Belo diangkat sebagai uskup tituler Lorium dan administrator apostolik Keuskupan Dili, yang merupakan jabatan tertinggi dalam Gereja Katolik di Timor Timur.
Belo menjadi salah satu juru bicara utama bagi rakyat Timor Timur yang mayoritas beragama Katolik. Belo juga berhasil memperjuangkan reformasi militer dan pemecatan dua jenderal setelah pembantaian demonstran damai di Dili tahun 1991.
Dalam surat terbuka pada Juli 1994, Belo mengusulkan agar pemerintah Indonesia mengurangi kehadiran militer, memperluas hak sipil warga, dan mengizinkan referendum demokratis mengenai penentuan nasib sendiri bagi Timor Timur. Referendum yang diadakan pada 1999 membuka jalan bagi kemerdekaan Timor Timur tahun 2002.
Antonio Guterres (UN)
Antonio Guterres, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memainkan peran penting dalam proses integrasi Timor Leste. Sebagai mantan Perdana Menteri Portugal, Guterres adalah pendukung kuat kemerdekaan Timor Leste.
Guterres berperan dalam mengadvokasi hak Timor Timur untuk merdeka dari pendudukan Indonesia yang berlangsung sejak 1975. Guterres juga memainkan peran kunci dalam penyelesaian krisis di Timor Leste.
Pada bulan September 2023, Antonio Guterres menyambut partisipasi Timor Leste sebagai pengamat dalam KTT ASEAN. Ia mengakui peran penting ASEAN dalam membangun pemahaman dan kerjasama regional dan global. (Z-3)
KOMISI Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengingatkan pemerintah Indonesia untuk secara serius melaksanakan Rekomendasi Umum Nomor 30 CEDAW.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved