Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin: Diplomasi Diperlukan untuk Hindari Perang Israel-Hizbullah

Thalatie K Yani
26/6/2024 05:35
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin: Diplomasi Diperlukan untuk Hindari Perang Israel-Hizbullah
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin(Akun X/@secdef)

MENTERI Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan solusi diplomatik diperlukan untuk menghindari perang yang merugikan antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Libanon.

Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Selasa, Austin menyalahkan meningkatnya ketegangan akibat “provokasi” yang dilakukan Hizbullah. Ia menekankan perang besar-besaran akan berdampak buruk bagi semua pihak yang terlibat dan dapat memicu konflik regional.

“Diplomasi sejauh ini merupakan cara terbaik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Jadi kami segera mengupayakan perjanjian diplomatik yang mengembalikan ketenangan abadi di perbatasan utara Israel dan memungkinkan warga sipil kembali dengan selamat ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan Israel-Libanon,” kata Austin kepada wartawan.

Baca juga : AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah

Pasukan Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak sejak awal perang di Gaza, namun serangan meningat belakangan yang membuat kegelisahan.]

Gallant sering menyarankan agar Israel melancarkan perang besar-besaran melawan Hizbullah di Libanon selatan. Pada Selasa, Gallant mengatakan dia “bekerja erat” dengan Austin untuk menemukan resolusi diplomatik, tetapi mereka juga membahas “kesiapan militer dalam setiap skenario yang mungkin terjadi”.

Meskipun Israel menyalahkan Hizbullah atas perpindahan ribuan warga Israel dari rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon, kelompok yang terkait dengan Iran telah memberi isyarat selama konflik bahwa mereka tidak tertarik pada perang yang lebih luas.

Baca juga : Menteri Pertahanan Israel Yoac Gallant Ke Washington Bahas Konflik dengan Hamas dan Hizbullah

Ribuan warga sipil Lebanon telah mengungsi dari daerah dekat perbatasan dengan Israel, dan lebih dari 80 warga sipil dan non-pejuang telah terbunuh. Di Israel, 11 warga sipil telah terbunuh sejak Oktober.

Hizbullah dianggap sebagai salah satu kelompok paramiliter paling canggih dan bersenjata lengkap di dunia, dan konflik yang lebih besar antara kelompok tersebut dan Israel dapat menimbulkan dampak buruk bagi kedua belah pihak.

Meskipun pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mendesak Israel untuk menghindari perang dengan Hizbullah di Libanon, baru-baru ini pemerintahan tersebut menyatakan, jika terjadi tindakan seperti itu, Israel akan menerima dukungan penuh dari AS.

“Perang seperti itu akan menjadi bencana bagi Libanon dan akan berdampak buruk bagi warga sipil Israel dan Libanon yang tidak bersalah,” kata Austin. (Al Jazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya