Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Keluarga Terkaya di Inggris Dipenjara Karena Eksploitasi Pembantu Rumah Tangga

Akmal Fauzi
22/6/2024 06:50
Keluarga Terkaya di Inggris Dipenjara Karena Eksploitasi Pembantu Rumah Tangga
ilustrasi(dok.MI)

EMPAT anggota keluarga terkaya di Inggris menerima hukuman penjara karena mengeksploitasi pembantu umah tangga yang dibawa dari India untuk bekerja di vila mereka di Jenewa.

Prakash dan Kamal Hinduja, serta putra mereka Ajay dan istrinya Namrata dinyatakan bersalah atas eksploitasi dan pekerjaan ilegal oleh pengadilan Swiss dan dijatuhi hukuman berkisar antara empat hingga empat setengah tahun. 

Namun mereka lepas dari tuduhan yang lebih serius yaitu perdagangan manusia. Pengacara yang mewakili para terdakwa mengatakan mereka bermaksud mengajukan banding atas putusan tersebut.

Baca juga : Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya

"Saya terkejut. Kami akan melawannya sampai akhir," kata Robert Assael, pengacara para terdakwa, 

Tiga pekerja yang didatangkan dari India itu menuduh keluarga tersebut membayar mereka hanya US$8 untuk bekerja selama 18 jam sehari, kurang dari sepersepuluh dari jumlah yang diwajibkan menurut aturan di Swiss. 

Mereka juga mengatakan keluarga tersebut yang memiliki kekayaannya diperkirakan sekitar 37 miliar poundsterling jjarang mengizinkan pekerja meninggalkan rumah, yang terletak di lingkungan mewah Cologny di Jenewa.

Baca juga : Gareth Southgate Minta Inggris Bermain Sebagus Mungkin Melawan Denmark di Euro 2024

Selama persidangan, jaksa penuntut menuduh keluarga tersebut menghabiskan lebih banyak uang untuk anjing mereka daripada untuk pelayan pekerja. 

Sementara tim hukum keluarga berargumen bahwa para karyawan menerima tunjangan yang cukup, tidak diisolasi dan bebas meninggalkan vila.

Ini bukan pertama kalinya Jenewa menjadi sorotan atas dugaan penganiayaan terhadap para pembantu rumah tangga.

Tahun lalu, empat pekerja rumah tangga asal Filipina mengajukan kasus terhadap salah satu diplomat Jenewa untuk PBB, dengan menyatakan bahwa mereka belum dibayar selama bertahun-tahun. (BBC/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya