Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius

Ferdian Ananda Majni
20/6/2024 13:56
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Ilustrasi, Seorang wanita menggunakan payung dan kipas angin untuk melindungi dirinya dari sinar matahari dan suhu tinggi(CRISTINA QUICLER / AFP)

INDIA mencatat lebih dari 40.000 kasus dugaan serangan panas pada musim panas tahun ini, ketika gelombang panas berkepanjangan menewaskan lebih dari 100 orang di seluruh negeri.

"Sementara sebagian wilayah timur lautnya dilanda banjir akibat hujan lebat," kata pihak berwenang.

Miliaran orang di seluruh Asia sedang bergulat dengan panas ekstrem, sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Baca juga : Puncak Musim Kemarau Mulai Juli, Gelombang Panas Ekstrem tidak Terjadi

Suhu di India utara telah melonjak hingga hampir 50 derajat Celcius, salah satu gelombang panas terpanjang yang pernah tercatat.

Burung-burung berjatuhan dari langit karena panas yang ekstrim dan rumah sakit melaporkan masuknya pasien yang terkena dampak panas karena suhu siang dan malam mencapai puncaknya dalam beberapa minggu terakhir sejak awal musim panas di bulan Maret.

Kementerian Kesehatan India memerintahkan lembaga-lembaga federal dan negara bagian untuk memastikan perhatian segera terhadap pasien, sementara rumah sakit di ibu kota Delhi, yang juga menghadapi kekurangan air, diarahkan untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur.

Baca juga : Rio de Janeiro Catat Rekor dalam Gelombang Panas Brasil

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan ada lebih dari 40.000 kasus dugaan serangan panas dan setidaknya 110 kematian yang terkonfirmasi antara tanggal 1 Maret dan 18 Juni, ketika India bagian barat laut dan timur mencatat jumlah hari gelombang panas dua kali lipat dari biasanya.

Kantor badan cuaca juga memperkirakan suhu di atas normal untuk bulan Juni, karena pihak berwenang mengatakan kota-kota di India telah menjadi perangkap panas karena pertumbuhan yang tidak seimbang.

“Selama gelombang panas yang sedang berlangsung, sebagian besar panggilan penyelamatan burung yang kami terima disebabkan oleh burung yang jatuh dari langit,” kata Kartick Satyanarayan, salah satu pendiri dan kepala eksekutif organisasi nirlaba Wildlife SOS.

Baca juga : Hampir 170 Warga India Tewas oleh Gelombang Panas

“Dalam dua minggu terakhir, Wildlife SOS telah menerima lebih dari 35-40 panggilan penyelamatan setiap hari, di dalam dan sekitar Kawasan Ibu Kota Nasional Delhi. Sebagian besar panggilan tersebut mencakup permintaan penyelamatan burung,” ujarnya.

Secara terpisah, banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan terus-menerus di negara bagian Assam di timur laut menewaskan sedikitnya enam orang pada 18 Juni lalu.

“Tanah longsor mengubur hidup-hidup seorang wanita dan ketiga putrinya,” kata seorang pejabat penanggulangan bencana negara, Siju Das, melalui telepon dilansir straitstimes Kamis (20/6).

Baca juga : Suhu di Arab Saudi Capai 47 Derajat, 14 Jemaah Haji Asal Yordania Wafat

“Rumah mereka berada di lereng, dan mereka meninggal di tempat sekitar tengah malam,” katanya, seraya menambahkan bahwa jenazah tersebut diambil setelah operasi pencarian selama tiga jam oleh tim penyelamat.

“Seorang anak berusia tiga tahun juga terbunuh,” sebutnya.

Di Assam, lebih dari 160.000 orang terkena dampaknya, dengan perairan yang melampaui tingkat bahaya di Kopili, salah satu anak sungai terbesar Brahmaputra, yang merupakan salah satu sungai terbesar di India.

Lebih dari 30 orang di negara bagian itu tewas sejak akhir Mei akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat. (fer)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya