Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tidak Ada Letusan Tambahan Gunung Kanlaon dari Menurut Phivolcs

Thalatie K Yani
05/6/2024 06:35
Tidak Ada Letusan Tambahan Gunung Kanlaon dari Menurut Phivolcs
Gunung Kanlaon(PNA (Facebook Bishop Julito Cortes of the Diocese of Dumaguete.))

DIREKTUR Philippine Institute of Volcanology and Seismology (Phivolcs), Teresito Bacolcol, mengatakan tidak ada letusan lain yang terjadi di Gunung Kanlaon sejak meletus selama enam menit, Senin (4/6) malam.

Namun, Bacolcol menyarankan warga di sekitar area tersebut untuk mengambil langkah pencegahan terhadap abu vulkanik dan gas.

"Belerang dioksida (S02) berbahaya karena dapat mengiritasi mata, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Tingkat keparahan akan bergantung pada konsentrasi gas dan durasi paparan," katanya dalam sesi informasi Bagong Pilipinas Ngayon yang disiarkan televisi pada hari Selasa.

Baca juga : Gunung Kanlaon di Filipina Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km

Dia menambahkan orang yang sensitif terhadap S02 khususnya adalah mereka dengan kondisi kesehatan seperti asma, penyakit paru-paru dan jantung, serta anak-anak, orang tua, dan ibu hamil.

Bacolcol mengatakan Phivolcs telah menerima laporan tentang bau belerang di Bago City; La Carlota City; La Castellana; dan Canlaon City pada hari Senin.

Beberapa desa di daerah tersebut juga melaporkan hujan abu.

Baca juga : Zelenskyy Puji Dukungan Filipina Terhadap Ukraina

"Tidak ada laporan lain tentang bau belerang yang diterima hari ini. Hujan turun setelah letusan kemarin sehingga S02 tersebar dengan mudah," tambahnya.

Bacolcol mengatakan hanya ada 43 gempa bumi vulkanik yang tercatat di gunung berapi dari pukul 2 pagi hingga tengah hari Selasa.

Letusan pada malam Senin yang menghasilkan plume setinggi 5000 meter cukup mirip ketika Kanlaon meletus pada 9 Desember 2017, menghasilkan kolom letusan setinggi 4 kilometer, Bacolcol menunjukkan.

Baca juga : 4 Pemain Abroad Timnas Indonesia belum Gabung, Ini Jadwal Kedatangan Justin Hubner

"Kanlaon meletus lagi pada 20 Desember 2017, tetapi tidak ada letusan yang diamati karena terjadi sekitar pukul 2 pagi dan awan terselubungi," katanya, menambahkan bahwa ada 412 gempa bumi vulkanik dalam 24 jam setelah letusan.

Sementara itu, Bacolcol mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak data untuk menganalisis apakah letusan terbaru ini bersifat freatic (melibatkan air yang bersentuhan dengan material vulkanik panas) atau magmatik (digerakkan oleh pelepasan magma dan gas vulkanik) atau keduanya bersamaan.

Dia mengingatkan orang-orang yang tinggal di sekitar Gunung Kanlaon untuk menahan diri dari memasuki zona bahaya permanen 4 km untuk meminimalkan bahaya letusan freatic tiba-tiba, longsor batu, dan tanah. (PNA/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya