Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
ISRAEL menganggap remeh putusan sementara Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ). 'Negeri Zionis' itu menilai Pengadilan Dunia tidak bisa memerintahkan penghentian serangan militer di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina.
"Apa yang mereka minta kepada kami adalah untuk tidak melakukan genosida di Rafah. Kami tidak melakukan genosida dan kami tidak akan melakukan genosida," kata penasihat Keamanan Nasional Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Tzachi Hanegbi, kepada TV N12 Israel, dilansir dari Channelnewsasia, Minggu (26/5).
Ketika ditanya apakah serangan ke Rafah akan terus berlanjut, Hanegbi mengatakan majelis hakim ICJ menyebutkan Israel mempunyai hak untuk membela diri dan memperbolehkan serangan di Rafah.
Baca juga : Tak Gubris Putusan ICJ, Israel akan Terus Lakukan Operasi Militer di Rafah
ICJ yang bermarkas di Den Haag, Belanda, belum mengomentari pernyataan Hanegbi tersebut. Pejabat Israel lainnya menunjuk pada kalimat putusan ICJ, atau Pengadilan Dunia, yang menggambarkan putusan tersebut bersyarat.
“Perintah sehubungan dengan operasi Rafah bukanlah perintah umum,” kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.
Saat membacakan putusan tersebut, Ketua Majelis Hakim ICJ Nawaf Salam mengatakan situasi di Jalur Gaza telah memburuk sejak pengadilan terakhir kali memerintahkan Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya, dan persyaratan telah dipenuhi untuk diberlakukannya perintah darurat baru.
Baca juga : Afrika Selatan Desak ICJ Hentikan Serangan Israel di Rafah
“Negara Israel harus segera menghentikan serangan militernya, dan setiap tindakan lainnya di wilayah Rafah, yang mungkin berdampak pada kondisi kehidupan kelompok Palestina di Jalur Gaza yang dapat menyebabkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian," kata Salam.
Namun putusan tersebut tidak mengesampingkan semua tindakan militer, kata pejabat Israel.
“Kami tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan militer apa pun di Rafah atau di tempat lain yang dapat menimbulkan kondisi kehidupan apa pun yang mengakibatkan kehancuran penduduk sipil di Jalur Gaza, tidak seluruhnya atau sebagian,” kata pejabat tersebut.
Meskipun pengadilan itu tidak mempunyai sarana untuk melaksanakan perintahnya, kasus ini merupakan tanda meningkatnya isolasi diplomatik Israel atas kampanye mereka melawan kelompok bersenjata Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. (Z-1)
Menteri Pertahanan Israel mengusulkan pemindahan massal warga Gaza ke kamp tertutup di Rafah.
SEDIKITNYA 30 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 150 lainnya mengalami luka-luka pada Minggu (1/6).
Truk kontainer bantuan kemanusiaan ini dikirim melalui Rafah, bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Mesir, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah.
SEDIKITNYA 14 warga Palestina tewas dan puluhan lain luka-luka dalam dua serangan udara Israel yang menargetkan kelompok warga Palestina.
GERAKAN Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) mengatakan pihaknya sedang mengadakan diskusi dengan kelompok perlawanan Hamas di Kairo terkait pembukaan kembali perbatasan Rafah.
YAHYA Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum ia dibunuh pada 16 Oktober. Ini menurut autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik Israel dan disiarkan oleh media Israel.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved