Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PM Haiti Dikabarkan Setuju untuk Mengundurkan Diri

Adiyanto
12/3/2024 12:07
PM Haiti Dikabarkan Setuju untuk Mengundurkan Diri
PM Haiti Ariel Henry(Valerie Baeriswyl / AFP))

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry telah setuju untuk mengundurkan diri dan memberikan jalan bagi pemerintahan transisi. Demikian diungkapkan Presiden Guyana dan seorang pejabat AS pada Senin (11/3) setelah pertemuan regional membahas pemberontakan bersenjata yang telah menjerumuskan Haiti ke dalam kekacauan yang disertai kekerasan.

Henry, seorang pemimpin yang tidak dipilih melalui pemilihan umum dan mengambil alih kekuasaan tepat sebelum presiden Haiti dibunuh pada 2021, berada di bawah tekanan dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat untuk menyerahkan kekuasaaanya kepada pemerintahan transisi.

Saat ini negara tersebut tidak memiliki presiden atau parlemen dan belum mengadakan pemilu sejak tahun 2016. Kelompok kriminal bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah negara ini mengamuk minggu lalu, menuntut pengunduran diri Henry  dan menyerang bandara di ibu kota Port au Prince, istana kepresidenan dan bangunan-bangunan penting lainnya. .

Baca juga : Blinken Janjikan Tambahan Dana US$133 Juta untuk Bantu Krisis di Haiti

“Kami dengan senang hati mengumumkan komitmen terhadap pengaturan pemerintahan transisi yang membuka jalan bagi transisi kekuasaan secara damai,” kata Irfaan Ali, presiden Guyana, yang kini mengetuai badan regional bernama CARICOM.

“Untuk itu, kami mengakui pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry,” kata Ali dalam konferensi pers.

Seorang pejabat AS juga mengatakan Henry telah mengonfirmasi pengunduran dirinya melalui percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang berada di Jamaika untuk pertemuan darurat tersebut.

CARICOM mengadakan pertemuan krisis di Jamaika setelah geng-geng bersenjata yang sudah menguasai sebagian besar ibu kota Haiti, Port-au-Prince, melancarkan kekerasan yang menyebabkan negara termiskin di belahan bumi Barat ini, terjerumus ke dalam pembunuhan dan penjarahan serta ketakutan akan meningkatnya kelaparan. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya