Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dua Ledakan Guncang Kota Kerman dan 95 Tewas, Iran Siap Perang Lawan Israel

 Cahya Mulyana
04/1/2024 10:52
Dua Ledakan Guncang Kota Kerman dan 95 Tewas, Iran Siap Perang Lawan Israel
Sejumlah mayat korban diumpulkkan setelah dua ledakan mengguncang Kota Kerman, Iran, saat peringatan kematian Jenderal Qasem Soleimani.(SARE TAJALLI / ISNA / AFP)

SETIDAKNYA 95 orang tewas dan 211 lainnya terluka dalam dua ledakan di dekat makam mantan Jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Qassem Soleimani di Kota Kerman, Iran.

Peristiwa ledakan terjadi saat ribuan orang mendatangi sebuah upacara yang menandai empat tahun sejak pembunuhannya.

Dua ledakan terdengar di tenggara Kota Kerman pada Rabu (3/1) sore, di dekat makam Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di dekat Kota Baghdad, Irak, pada tahun 2020.

Baca juga: Iran Salahkan Israel dan AS, 95 Tewas dalam Serangan di Peringatan Jenderal Soleimani

Menteri Kesehatan Iran Bahram Eynollahi mengatakan kepada TV pemerintah bahwa jumlah korban tewas mencapai 95 orang yang semula dilaporkan 103 orang tewa dan 211 orang lainnya terluka.

Serangan ledakan yang paling mematikan dalam sejarah Republik Islam pernah terjadi saat pemerintah Iran menghadapi berbagai kelompok bersenjata.

Sejauh ini belum dijelaskan apa penyebab ledakan tersebut. Para pejabat Iran menyebut bahwa serangan di Kota Kerman sebagai serangan terorisme.

Baca juga: Iran Desak PBB Usut Pembunuhan Pejabat Hamas di Libanon oleh Israel

Video menunjukkan ambulans tiba di lokasi kejadian dan membawa orang-orang yang terluka dengan tandu. Kerman terletak sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota, Teheran.

Di antara mereka yang tewas adalah tiga paramedis yang bergegas ke lokasi kejadian setelah ledakan pertama, kata Bulan Sabit Merah Iran.

Pihak berwenang mengatakan kepada media lokal bahwa beberapa korban luka sedang dirawat setelah terinjak-injak dalam kekacauan setelah ledakan.

“Saya mendengar suara yang sangat keras dan kemudian merasakan sakit di punggung saya kemudian saya tidak dapat merasakan kaki saya,” kata seorang wanita yang terluka di rumah sakit Kerman kepada televisi pemerintah.

“Tim tanggap cepat kami sedang mengevakuasi korban cedera. Namun ada gelombang massa yang memblokir jalan,” Reza Fallah, kepala Bulan Sabit Merah provinsi Kerman.

Kepala keamanan Kerman Rahman Jalali mengkonfirmasi kepada media pemerintah bahwa ledakan itu disebabkan oleh serangan teroris. Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa dua tas berisi bahan peledak ditempatkan di pintu masuk pemakaman dan kemudian diledakkan dari jarak jauh.

Presiden Raisi Kutuk Serangan

Presiden Ebrahim Raisi mengutuk kejahatan keji tersebut ketika Republik Islam Iran menyatakan Kamis (4/1), sebagai hari berkabung nasional. “

Tidak diragukan lagi, para pelaku tindakan pengecut ini akan segera diidentifikasi dan dihukum atas tindakan keji mereka oleh aparat keamanan dan penegak hukum yang kompeten,” kata Raisi.

Baca juga: AS Vs Houthi Memanas, Kapal Perang Iran Masuki Laut Merah

Musuh-musuh bangsa Iran harus tahu bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah mengganggu tekad kuat. Soleimani, yang sebelumnya adalah komandan Pasukan Quds IRGC dan arsitek utama pengaruh regional Iran, terkena serangan pesawat tak berawak yang diklaim oleh AS tak lama setelah mendarat di Bagdad pada 3 Januari 2020.

Presiden AS saat itu Donald Trump memerintahkan pembunuhan Soleimani, dengan mengatakan dia merencanakan serangan segera terhadap personel militer AS di ibu kota Irak.

Insiden itu terjadi sehari setelah wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Beirut, yang oleh pihak berwenang Lebanon dikaitkan dengan Israel.

Baca juga: Kapal Perang AS Tembak Drone dan Rudal Dari Houthi Yaman

Iran mengutuk pembunuhan tersebut dengan mengatakan hal itu dapat memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang melawan penjajah Zionis.

Bulan lalu, serangan udara Israel di luar ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan Sayyed Razi Mousavi, seorang penasihat senior di IRGC. Ledakan pertama terjadi 700 meter dari makam Soleimani dan jarak satu kilometer kedua, menunjukkan bahwa paket bahan peledak tidak harus melewati gerbang keamanan.

Video menunjukkan makam sang jenderal tidak tersentuh, dan lokasi ledakan tampaknya bukan di bagian paling sibuk di pemakaman tersebut. (Aljazeera/Cah/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya