Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PAKAR Timur Tengah (Timteng) sekaligus penasihat The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Smith Alhadar mengatakan Pemerintah Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendapatkan tekanan kuat dari publik Israel terkait sandera yang dibawa Hamas dari Israel ke Gaza pada serangan dadakan 7 Oktober lalu.
"Netanyahu tak punya pilihan kecuali menyetujui tawaran Hamas bagi tukar-menukar tawanan dan gencatan senjata empat hari," kata Smith dihubungi Media Indonesia Rabu (22/11).
Secara militer, lanjut Smith hal ini menguntungkan Israel karena ia mulai kehabisan amunisi dan alutsistanya perlu perawatan. "Jadi, dengan adanya gencatan senjata 4 hari, Israel dapat menimbun kembali amunisi dan tank serta pesawat tempurnya dapat beroperasi kembali secara maksimal," terangnya.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Minta Dunia Setop Kirim Senjata ke Israel
Tetapi secara politik, Smith menilai keuntungan ada di pihak Hamas. Kesediaan Israel untuk tukar-menukar tawanan dan gencatan senjata, meskipun hanya sementara itu menunjukkan kekuatan Hamas. Padahal, tujuan perang Israel adalah membasmi Hamas sampai ke akar-akarnya.
"Dengan kesediaan Israel memenuhi tuntutan Hamas (meskipun melalui negosiasi) justru memperlihatkan lemahnya Israel di hadapan Hamas. Dengan sendirinya publik israel akan mempertanyakan retorika pemerintahan Netanyahu yang berkoar akan melibas Hamas secara menyeluruh sebelum meninggalkan Gaza," tegasnya.
Dia menambahkan 4 hari jeda dan tukar-menukar tawanan juga akan memperlihatkan sisi kemanusiaan Hamas di mata masyarakat Palestina dan komunitas global.
Baca juga: Netanyahu Kembali Perang Usai Gencatan Senjata
Kemudian keuntungan lain yang didapatkan Hamas, yaitu ia berkesempatan menimbun logistik karena Israel berniat melakukan perang panjang dan Hamas punya waktu untuk konsolidasi kekuatan militernya.
"Siapa tahu, setelah empat hari jeda, semangat tentara Israel untuk berperang kembali anjlok drastis sehingga perang segera diakhiri untuk dimulai kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina," pungkasnya.
Diketahui perjanjian tersebut akan menjadi gencatan senjata pertama dalam perang di mana bombardemen Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.
Bombardemen itu menewaskan 13.300 warga sipil di daerah kantong kecil berpenduduk padat dan menyebabkan sekitar dua pertiga 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal, kata otoritas Gaza.
Netanyahu telah menggelar rapat bersama kabinet perangnya dan kabinet keamanan nasional yang lebih luas mengenai kesepakatan tersebut.
Hamas diyakini menyandera lebih dari 200 orang, yang diambil ketika mereka menyerbu Israel pada 7 Oktober yang diklaim Israel telah menewaskan 1.200 warganya.
Menjelang perjanjian itu diumumkan, Netanyahu mengatakan intervensi Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah membantu mewujudkan perjanjian tersebut sehingga mencakup sandera yang lebih bayak namun konsesi yang lebih sedikit. Namun Netanyahu mengatakan garis besar misi Israel tak berubah.
“Kit sedang berperang dan kita akan melanjutkan perang sampai kita mencapai semua tujuan kita. Demi menghancurkan Hamas, memulangkan semua sandera kita dan memastikan tak ada entitas di Gaza yang boleh mengancam Israel,” kata dia dalam rapat kabinet itu.
Seorang pejabat Amerika Serikat yang mendapat penjelasan mengenai diskusi itu mengatakan sebelum kesepakatan dicapai, perjanjian itu akan meliputi pertukaran 150 tahanan Palestina.
Jeda ini juga akan membuat bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.
(Z-9)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved