Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Usai Gagal Dua Kali, dengan Bantuan Rusia, Satelit Mata-Mata Korut Capai Orbit

Cahya Mulyana
22/11/2023 09:09
Usai Gagal Dua Kali, dengan Bantuan Rusia, Satelit Mata-Mata Korut Capai Orbit
Warga Seoul, Korsel menonton berita mengenai peluncuran roket yang membawa satelit mata-mata Korut.(AFP/Jung Yeon-je)

KOREA Utara (Korut) mengaku telah berhasil menempatkan satelit mata-mata ke orbit Bumi. Tidak cukup satu, Pyongyang bersikeras akan meluncurkan satelit serupa dalam waktu dekat.untuk mengamankan kemampuan pengintaian terhadap Korea Selatan (Korsel).

Kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), Rabu (22/11) melaporkan Korut telah meluncurkan satelit pengintai bernama Malligyong-1 dengan roket jenis baru Chollima-1 dari lokasi peluncuran di Tongchang-ri di pantai barat, Selasa (21/11), pukul 22:42 waktu setempat.

Kesuksesan ini menyusul dua upaya peluncuran gagal pada Mei dan Agustus lalu. Peluncuran berlangsung di tengah bantuan Rusia atas teknologi militer kepada Korut. Itu sebagai imbalan atas pasokan peralatan militer dan amunisi dari Pyongyang untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Baca juga: AS dan Sekutunya Kecam Pengiriman Senjata Korut ke Rusia

"Roket pendorong Chollima-1 terbang normal di sepanjang jalur penerbangan yang telah ditentukan, dan secara akurat menempatkan satelit pengintai Malligyong-1 di orbitnya pada 22:54:13, 705 detik setelah peluncuran," kata KCNA.

Pemimpin Korut Kim Jong Un mengamati peluncuran tersebut di lokasi, dan mengucapkan selamat kepada para pejabat, ilmuwan, dan teknisi yang terkait dengan persiapan peluncuran tersebut. 

Sambil menunggu analisis rinci mengenai peluncuran, Korsel dan Amerika Serikat (AS) belum memastikan apakah klaim Korut benar adanya.

Baca juga: Kemenlu Korut Sebut AS Dibalik Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza

Namun, mereka mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang uji coba apa pun yang menggunakan teknologi rudal balistik.

Persiapan Perang

Menanggapi peluncuran, Korsel berencana melanjutkan kegiatan pengintaian dan pengawasan di sekitar perbatasan antar-Korea. Seoul juga berjanji mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan sebagian dari perjanjian militer antar-Korea 2018 yang dirancang untuk mengurangi ketegangan perbatasan dan mencegah bentrokan yang tidak disengaja.

Korut membela peluncuran terbaru ini sebagai hak sah untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri dan berjanji akan meluncurkan beberapa satelit mata-mata tambahan dalam waktu dekat.

"(Peluncuran ini) akan memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kesiapan perang angkatan bersenjata Republik," sebut KCNA.

Seorang pejabat Seoul mengatakan peluncuran terbaru Korut dapat dianggap sebagai keberhasilan nyata ketika satelit mengelilingi Bumi dalam orbit beberapa kali. 

Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) mengatakan mereka sedang melakukan analisis komprehensif mengenai spesifikasi roket tersebut, seraya berjanji bahwa Seoul dan Washington akan mempertahankan postur pertahanan yang kuat.

"Peluncuran satelit militer Korut merupakan tindakan provokatif yang secara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik serta kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar JCS.

JCS mengatakan Korsel, AS, dan Jepang telah mengerahkan kapal perusak Aegis di dekat jalur penerbangan yang direncanakan sebelumnya untuk bersama-sama mendeteksi dan melacak satelit Korut serta berbagi informasi relevan setelah peluncuran.

Peluncuran satelit Korut itu terjadi beberapa jam sebelum dimulainya jangka waktu peluncuran 10 hari yang telah diinformasikan kepada Jepang sebagai peringatan keselamatan. 

Dalam peringatan resminya, Korut mengaku akan meluncurkan roket antariksa yang membawa satelit antara 22 November dan 1 Desember mendatang. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya