Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOREA Utara (Korut) mengaku telah berhasil menempatkan satelit mata-mata ke orbit Bumi. Tidak cukup satu, Pyongyang bersikeras akan meluncurkan satelit serupa dalam waktu dekat.untuk mengamankan kemampuan pengintaian terhadap Korea Selatan (Korsel).
Kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), Rabu (22/11) melaporkan Korut telah meluncurkan satelit pengintai bernama Malligyong-1 dengan roket jenis baru Chollima-1 dari lokasi peluncuran di Tongchang-ri di pantai barat, Selasa (21/11), pukul 22:42 waktu setempat.
Kesuksesan ini menyusul dua upaya peluncuran gagal pada Mei dan Agustus lalu. Peluncuran berlangsung di tengah bantuan Rusia atas teknologi militer kepada Korut. Itu sebagai imbalan atas pasokan peralatan militer dan amunisi dari Pyongyang untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Baca juga: AS dan Sekutunya Kecam Pengiriman Senjata Korut ke Rusia
"Roket pendorong Chollima-1 terbang normal di sepanjang jalur penerbangan yang telah ditentukan, dan secara akurat menempatkan satelit pengintai Malligyong-1 di orbitnya pada 22:54:13, 705 detik setelah peluncuran," kata KCNA.
Pemimpin Korut Kim Jong Un mengamati peluncuran tersebut di lokasi, dan mengucapkan selamat kepada para pejabat, ilmuwan, dan teknisi yang terkait dengan persiapan peluncuran tersebut.
Sambil menunggu analisis rinci mengenai peluncuran, Korsel dan Amerika Serikat (AS) belum memastikan apakah klaim Korut benar adanya.
Baca juga: Kemenlu Korut Sebut AS Dibalik Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza
Namun, mereka mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang uji coba apa pun yang menggunakan teknologi rudal balistik.
Persiapan Perang
Menanggapi peluncuran, Korsel berencana melanjutkan kegiatan pengintaian dan pengawasan di sekitar perbatasan antar-Korea. Seoul juga berjanji mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan sebagian dari perjanjian militer antar-Korea 2018 yang dirancang untuk mengurangi ketegangan perbatasan dan mencegah bentrokan yang tidak disengaja.
Korut membela peluncuran terbaru ini sebagai hak sah untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri dan berjanji akan meluncurkan beberapa satelit mata-mata tambahan dalam waktu dekat.
"(Peluncuran ini) akan memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kesiapan perang angkatan bersenjata Republik," sebut KCNA.
Seorang pejabat Seoul mengatakan peluncuran terbaru Korut dapat dianggap sebagai keberhasilan nyata ketika satelit mengelilingi Bumi dalam orbit beberapa kali.
Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) mengatakan mereka sedang melakukan analisis komprehensif mengenai spesifikasi roket tersebut, seraya berjanji bahwa Seoul dan Washington akan mempertahankan postur pertahanan yang kuat.
"Peluncuran satelit militer Korut merupakan tindakan provokatif yang secara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik serta kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar JCS.
JCS mengatakan Korsel, AS, dan Jepang telah mengerahkan kapal perusak Aegis di dekat jalur penerbangan yang direncanakan sebelumnya untuk bersama-sama mendeteksi dan melacak satelit Korut serta berbagi informasi relevan setelah peluncuran.
Peluncuran satelit Korut itu terjadi beberapa jam sebelum dimulainya jangka waktu peluncuran 10 hari yang telah diinformasikan kepada Jepang sebagai peringatan keselamatan.
Dalam peringatan resminya, Korut mengaku akan meluncurkan roket antariksa yang membawa satelit antara 22 November dan 1 Desember mendatang. (AFP/Z-1)
Investigasi akan mencakup beberapa tuduhan penting, termasuk rencana darurat militer yang gagal dilaksanakan oleh Yoon.
SEORANG perempuan asal Korea Selatan melahirkan lima bayi dan sempat menggemparkan dunia medis pada 2024 lalu. Pasangan asal Korea Selatan tersebut ialah Kim Joon Young dan Sagong Hye Ran
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Seorang perempuan di Korea Selatan didenda Rp38 juta karena menarik celana rekan kerja pria di depan umum. Kasus ini memicu debat soal batas antara lelucon dan pelecehan seksual.
Kegiatan yang dilakukan Woori Family Volunteer Group yang beranggotakan karyawan Woori Bank bersama keluarganya beraksi sebagai relawan di acara melukis mural tersebut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Peraturan Menteri Komdigi Nomor 3 Tahun 2025 bertujuan mendorong iklim investasi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi satelit mutakhir
INVESTASI satelit terbilang tinggi. Di sisi lain, operator global masuk Indonesia, seperti Starlink.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menghadirkan layanan internet berbasis satelit di Puskesmas Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Ilmuwan Eropa mengejar reentry satelit Salsa untuk mengungkap proses pembakaran di atmosfer. Temuan ini mengungkap ancaman polusi aluminium dari satelit terhadap ozon dan iklim Bumi.
PSN memberikan pengalaman dan pembelajaran melalui program internship kepada Tim Mengangkasa sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved