Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, melawan pasukan penjajah Zionis, Israel, yang berusaha masuk ke kamp pengungsi terbesar di Gaza, Minggu (19/11). Qatar yang memediasi pembebasan sandera Israel oleh Hamas dinilai tidak serius dan cenderung mempermainkan proses menuju kesepakatan.
Sekitar 240 sandera disandera selama serangan mematikan Hamas melintasi perbatasan ke Israel pada 7 Oktober, yang mendorong Israel untuk menyerang wilayah kecil Palestina untuk memusnahkan kelompok militan tersebut.
Tank dan pasukan Israel menyerbu Gaza akhir bulan lalu dan sejak itu merebut kendali atas wilayah yang luas di utara, barat laut dan timur sekitar Kota Gaza. Hamas dan saksi mata setempat mengatakan para militan melancarkan perang gerilya di daerah padat perkotaan di utara, termasuk sebagian Kota Gaza dan kamp pengungsi Jabalia dan Pantai yang luas.
Baca juga: Tentara Israel Ungkap Rekaman Sandera di Rumah Sakit Gaza
Bahkan ketika pertempuran berkecamuk di lapangan, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Michael Herzog mengatakan Israel berharap sejumlah besar sandera dapat dibebaskan Hamas dalam beberapa hari mendatang.
Qatar telah mengupayakan kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menukar 50 sandera dengan imbalan gencatan senjata tiga hari yang akan membantu meningkatkan pengiriman bantuan darurat ke warga sipil Gaza. Tetapi Israel memperumit kesepakatan dengan Hamas ini dengan mempermainkan poin-poin yang mestinya segera disepakati.
Baca juga: Houthi Bajak Kapal Israel dan Tahan 25 Awaknya
Presiden AS Joe Biden mengaku tidak dapat menjelaskan secara pasti kapan sandera dapat dibebaskan. “Saya ingin memastikan terlebih dahulu mereka bebas dan baru kemudian saya akan memberitahu Anda,” katanya setibanya di acara liburan pra-Thanksgiving di Virginia bersama personel militer AS.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani mengatakan hambatan utama terhadap kesepakatan sekarang sangat kecil dengan sebagian besar persyaratan praktis dan logistik yang belum disepakati. Seorang pejabat Gedung Putih juga mengatakan perundingan yang sangat rumit dan sangat sensitif ini tetap dapat mengalami kemajuan.
Pembicaraan tersebut bertepatan dengan persiapan Israel untuk memperluas serangannya terhadap Hamas hingga ke bagian selatan Gaza, yang ditandai dengan peningkatan serangan udara terhadap sasaran yang dianggap Israel sebagai sarang militan bersenjata.
Namun, sekutu utama Israel, AS, memperingatkan untuk tidak memulai operasi tempur di wilayah selatan sampai para perencana militer mempertimbangkan keselamatan warga sipil Palestina.
Penduduk Gaza yang mengalami trauma telah berpindah-pindah sejak awal perang, berlindung di rumah sakit atau berjalan dengan susah payah dari utara ke selatan dan, dalam beberapa kasus, kembali lagi, dalam upaya putus asa untuk menghindari serangan.
Pemerintahan Hamas di Gaza mengatakan setidaknya 13 ribu warga Palestina telah tewas dalam pemboman Israel sejak itu, termasuk setidaknya 5.500 anak-anak. "Jumlah korban warga sipil di Gaza sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima”, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Ia pun menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Para saksi mata melaporkan pertempuran sengit pada Minggu malam antara orang-orang bersenjata Hamas dan pasukan Israel yang berusaha maju ke Jabalia, kamp terbesar di Gaza dengan populasi hampir 100 ribu orang.
Pemboman berulang kali yang dilakukan Israel terhadap Jabalia, yang terjadi di kamp pengungsi Palestina akibat perang Israel-Arab pada 1948, telah menewaskan banyak warga sipil, kata petugas medis Palestina. Israel mengatakan serangan itu telah menewaskan banyak militan yang bersembunyi di wilayah tersebut.
Melalui media sosial dalam bahasa Arab, militer Israel mendesak penduduk di beberapa lingkungan Jabalia untuk mengungsi ke Gaza selatan. Mereka akan menghentikan aksi militer dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang.
Setelah jeda berakhir, 11 warga Palestina di Jabalia tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah rumah. Wilayah selatan juga telah berulang kali dibombardir oleh Israel, sehingga membuat janji keamanan Israel menjadi tidak masuk akal. (CNA/Z-3)
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
PRESIDEN Prabowo Subianto mempersilahkan mahasiswa dari Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan Palestina saat jamuan makan malam peresmian kampus Universitas Pertahanan (Unhan)
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
RENCANA besar Israel seperti The Yinon Plan menunjukkan bahwa melemahnya negara-negara sekitar Israel, termasuk Iran, menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Negeri Zionis.
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah pemimpin militer Hamas, Mohammed Sinwar, di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Badan Pertahanan Sipil mengatakan enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel, dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved