Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
AKSI kekerasan di wilayah Gaza bakal tetap terjadi selama tidak ada penyelesaian secara menyeluruh dalam konflik Palestina-Israel. Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Agung Nurwijoyo berharap adanya solusi politik dan kemanusiaan secara berkelanjutan untuk mengakhiri konflik tersebut.
“Butuh pendekatan pendekatan yang multi-level, multi-stakeholders, dan multi-sector untuk mengakhiri konflik tersebut,” katanya saat diskusi Departemen Hubungan Internasional FISIP UI di Depok, Jumat.
Menurut Agung, aksi perlawanan masyarakat Palestina di Gaza bakal tetap tinggi dengan atau tanpa kehadiran Hamas.
“Potensi konflik bereskalasi tetap tinggi. Artinya, kalaupun kekerasan yang saat ini terjadi berakhir tetap tidak menjamin permasalahan selesai (root causes & triggering factors),” jelasnya.
Baca juga : Direktur RS Indonesia: Dunia Mendadak Tuli dan Bisu atas Kebiadaban Israel
Karena itu, saat ini dibutuhkan sistem peringatan dini untuk mencegah ekskalasi konflik berkelanjutan.
Baca juga : 32 ribu Ton Mesiu Israel Ratakan Setengah Pemukiman Gaza
Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Lembaga Resiliensi Bencana PP Muhammdiyah Rahmawati Husein menyebutkan, saat ini setidaknya ada sejumlah hal yang mendesak bagi warga Gaza untuk segera diatasi.
Beberapa isu tersebut antara lain masalah keterbatasan air bersih, tempat penampungan yang crowded, dan kesulitan akses bagi bantuan humanitarian.
“Belum masalah terbatasnya suplai obat-obatan dan kerusakan ekonomi serta infrastruktur. Hal tersebut perlu segera diatasi,” ungkapnya.
Sedangkan dosen HI UI Ani W. Soetjipto mengungkapkan, konflik antara Hamas dan Israel sama-sama menimbulkan kerusakan di kedua belah pihak. Bahkan jika ditanya, tentu rakyat di kedua negara menyatakan menolak untuk berperang.
“Sebab hasil dari perang tentulah kerugian, yang jauh lebih besar daripada keuntungan bagi pihak yang menang sekalipun,” ujarnya.
Bagi Ani, kebanyakan perang yang terjadi merupakan kepentingan elite yang mempunyai motif politik, ekonomi, dan keamanan. “Namun dampaknya seringkali mengorbankan kepentingan rakyat terutama hak-hak dasar (HAM) mereka yang seharusnya dijamin dan dilindungi negara,” pungkasnya. (Z-8)
SEJUMLAH menteri Israel dari faksi sayap kanan menyerukan penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan menyusul lima tentara Israel tewas dalam penyergapan oleh pejuang Hamas di Gaza utara.
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu yang membuat Eternity kehilangan tenaga mesin di lepas pantai kota Hodeida yang dikuasainya.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
PM Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen melawan kampanye 'demonisasi dan fitnah terorganisir' terhadap Israel di media sosial.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
Menurut penyelidikan awal IDF, tentara infanteri tersebut terkena bom yang ditanam oleh kelompk pejuang Gaza di pinggir jalan tak lama setelah pukul 22.00 selama operasi darat di Beit Hanoun.
KELOMPOK aktivis Palestine Action dilaporkan meluncurkan situs web rahasia bernama Direct Action Training untuk merekrut anggota baru.
TONY Blair Institute dikaitkan dengan proyek yang dikecam luas karena mengusulkan pembersihan etnis di Jalur Gaza dengan melibatkan pembangunan kembali daerah kantong pantai itu.
FILM Gaza: Doctors Under Attack tentang dokter-dokter di Gaza yang disasar Israel menuai sorotan tajam setelah penayangannya dibatalkan BBC. Channel 4 lantas menayangkannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved