Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
AKSI kekerasan di wilayah Gaza bakal tetap terjadi selama tidak ada penyelesaian secara menyeluruh dalam konflik Palestina-Israel. Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Agung Nurwijoyo berharap adanya solusi politik dan kemanusiaan secara berkelanjutan untuk mengakhiri konflik tersebut.
“Butuh pendekatan pendekatan yang multi-level, multi-stakeholders, dan multi-sector untuk mengakhiri konflik tersebut,” katanya saat diskusi Departemen Hubungan Internasional FISIP UI di Depok, Jumat.
Menurut Agung, aksi perlawanan masyarakat Palestina di Gaza bakal tetap tinggi dengan atau tanpa kehadiran Hamas.
“Potensi konflik bereskalasi tetap tinggi. Artinya, kalaupun kekerasan yang saat ini terjadi berakhir tetap tidak menjamin permasalahan selesai (root causes & triggering factors),” jelasnya.
Baca juga : Direktur RS Indonesia: Dunia Mendadak Tuli dan Bisu atas Kebiadaban Israel
Karena itu, saat ini dibutuhkan sistem peringatan dini untuk mencegah ekskalasi konflik berkelanjutan.
Baca juga : 32 ribu Ton Mesiu Israel Ratakan Setengah Pemukiman Gaza
Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Lembaga Resiliensi Bencana PP Muhammdiyah Rahmawati Husein menyebutkan, saat ini setidaknya ada sejumlah hal yang mendesak bagi warga Gaza untuk segera diatasi.
Beberapa isu tersebut antara lain masalah keterbatasan air bersih, tempat penampungan yang crowded, dan kesulitan akses bagi bantuan humanitarian.
“Belum masalah terbatasnya suplai obat-obatan dan kerusakan ekonomi serta infrastruktur. Hal tersebut perlu segera diatasi,” ungkapnya.
Sedangkan dosen HI UI Ani W. Soetjipto mengungkapkan, konflik antara Hamas dan Israel sama-sama menimbulkan kerusakan di kedua belah pihak. Bahkan jika ditanya, tentu rakyat di kedua negara menyatakan menolak untuk berperang.
“Sebab hasil dari perang tentulah kerugian, yang jauh lebih besar daripada keuntungan bagi pihak yang menang sekalipun,” ujarnya.
Bagi Ani, kebanyakan perang yang terjadi merupakan kepentingan elite yang mempunyai motif politik, ekonomi, dan keamanan. “Namun dampaknya seringkali mengorbankan kepentingan rakyat terutama hak-hak dasar (HAM) mereka yang seharusnya dijamin dan dilindungi negara,” pungkasnya. (Z-8)
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
Keputusan dibuat setelah berbagai kontak dengan para mitra, mengingat perkembangan konflik yang sangat mengkhawatirkan, di antaranya dari perspektif kemanusiaan.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved