Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanpa Alasan Hamas Pun Israel Tetap Bantai Warga Palestina

Cahya Mulyana
10/11/2023 18:08
Tanpa Alasan Hamas Pun Israel Tetap Bantai Warga Palestina
Israel tetap memborbardir warga palestina di Gaza meski tidak ada sebab(Ist)

NEGERI Zionis memandang warga Palestina tidak sebagai manusia sehingga tidak merasa berdosa ketika membantai mereka. Pasalnya militer Israel tetap membantai warga Palestina sekalipun tanpa alasan memberangus Hamas.

Sebanyak 18 warga Palestina tewas dan 20 lainnya terluka oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama serangan siang hari yang berlangsung berjam-jam di kota Jenin. Serangan juga menghantam kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam eskalasi kekerasan terbaru di Tepi Barat, yang terjadi di tengah perang Israel melawan Hamas di Gaza, IDF mengatakan serangan udara menyerang kelompok pria bersenjata di kota tersebut.

Baca juga: Daftar 10 Produk Asal Israel Masih Beredar di Indonesia

Sumber lokal menyebut salah satu korban sebagai Ayham al-Amer, seorang perwira dalam dinas keamanan Palestina. Kementerian Kesehatan di Ramallah menyatakan dua warga Palestina lainnya tewas pada Rabu (8/11) malam, dalam insiden terpisah di Beit Fajjar, selatan Bethlehem, dan di Dura, selatan Hebron.

Militer Israel mengatakan, sedang melakukan serangan kontra-terorisme di Jenin dan tidak memberikan rincian lebih lanjut. Menurut data kementerian kesehatan Palestina, setidaknya 178 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, di mana para penembak dari Jalur Gaza membunuh setidaknya 1.400 orang.

Baca juga: Netizen Serukan Aksi Boikot Pembelian Brand Lokal dan Non-lokal Diduga Pro Israel, Apa Saja?

Bentrokan mematikan terjadi antara IDF dan warga Palestina di Tepi Barat ketika Israel memberlakukan penutupan yang luas dan sering kali keras terhadap kota-kota Palestina, sementara pemukim ekstrem juga meluncurkan serangan.

Rekaman dramatis dari lokasi serangan di Jenin menunjukkan jenazah sejumlah pria, sebagian terbungkus, tergeletak di tanah sementara paramedis melakukan pemijatan jantung pada salah satu yang terkena. Serangan, melibatkan kendaraan lapis baja dan setidaknya satu buldoser, berlanjut setelah serangan udara.

IDF memasuki Jenin, menangkap dan menghancurkan sejumlah perangkat peledak improvisasi. Saat serangan berlanjut ke siang hari, sekelompok pria menembaki pasukan Israel, yang kemudian dilanjutkan dengan serangan udara.

Saat serangan dimulai, selebaran dijatuhkan di kamp pengungsi Jenin yang berbunyi "Aktivitas IDF di dalam kamp ini terjadi karena aktivitas teroris yang Anda dukung, IDF akan tetap di sini dan kembali berkali-kali sampai terorisme benar-benar dihilangkan. Jauhi terorisme dan hiduplah dengan damai. Anda telah diperingatkan."

Sementara itu, di Israel, polisi menahan empat politisi Arab-Israel terkemuka, termasuk Mohammed Barakeh, ketua Komite Tinggi Pemantauan Arab, sebuah kelompok yang terdiri dari pemimpin politik dan masyarakat sipil dari komunitas Arab-Israel, atas rencana untuk mengorganisir protes di Nazareth menentang perang di Gaza.

Polisi mengatakan Barakeh, mantan anggota Knesset, diperiksa atas dugaan berusaha mengorganisir demonstrasi yang mungkin menyebabkan hasutan dan merugikan ketertiban umum, melanggar petunjuk polisi.

Polisi menahan mantan anggota parlemen dari partai Balad, Haneen Zoabi, Sami Abu Shehadeh, dan Mtanes Shehadeh serta direktur jenderal partai, Yousef Tatur.

Komite Pemantauan Arab mengatakan mereka berencana untuk mengadakan protes pada pukul 11 pagi di pusat Nazareth yang dihadiri oleh sekitar 50 orang dan telah memberi tahu polisi sehari sebelumnya.

Pengadilan tinggi Israel menolak gugatan atas larangan polisi terhadap protes di dua kota yang penduduknya sebagian besar adalah warga negara Israel keturunan Palestina.

"Kami seharusnya bertemu di Nazareth dengan satu tuntutan hari ini. Semua bangsa mengatakan hentikan perang. Sekarang warga Arab-Israel dilarang menuntut agar kami menghentikan perang. Kami berbicara tentang anggota parlemen, mantan anggota parlemen, dan kepemimpinan partai. Penangkapan hari ini adalah gejala dari apa yang terjadi,” kata Ahmed Tibi, anggota Knesset. (The Guardian



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya