Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Senator Berdarah Palestina Dirundung di DPR AS

Cahya Mulyana
08/11/2023 14:00
Senator Berdarah Palestina Dirundung di DPR AS
Anggota kongres berdarah Palestina Rashida Tlaib dikecam di DPR AS(AFP)

DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) telah mengecam seorang anggota kongres berdarah Palestina Rashida Tlaib. Alasannya dia memicu anti-semit karena pernyataannya membela warga Palestina dan mengecam genosida oleh Israel.

DPR AS telah membuat pemungutan suara dengan 234 berbanding 188 yang berarti menolak pernyataan Tlaib. Dia merupakan satu-satunya warga Amerika keturunan Palestina di kongres.

Keputusan itu juga berarti DPR AS secara lembaga mengecam anggota kongres asal Partai Demokrat dari Michigan yang menjabat selama tiga periode itu. Sekitar 22 anggota partainya bergabung dengan Partai Republik dalam mengusulkan resolusi itu.

Baca juga: WHO: 160 Anak Palestina Tewas Setiap Hari Sejak Invasi Israel

AS, yang telah lama menjadi pendukung paling setia Israel, menolak seruan gencatan senjata, meskipun kemarahan global semakin meningkat atas krisis kemanusiaan di wilayah berpenduduk padat penduduk dengan 2,3 jiwa tersebut.

Meski mengkritik respons Israel dan dukungan AS terhadapnya, Tlaib juga berulang kali mengutuk serangan Hamas. Menjelang pemungutan suara, ia mempertahankan posisinya dengan mengatakan bahwa ia tidak akan bisa dibungkam atau membiarkan kata-katanya diputarbalikkan.

Baca juga: McDonald's Indonesia Salurkan Bantuan Rp1,5 Miliar untuk Palestina

Didampingi oleh beberapa rekan Demokrat yang progresif, dia menekankan bahwa kritiknya selalu ditujukan kepada pemerintah Israel dan kepemimpinannya di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

“Penting untuk memisahkan masyarakat dan pemerintah. Gagasan bahwa mengkritik pemerintah Israel adalah anti-Semit merupakan preseden yang sangat berbahaya. Dan hal ini telah digunakan untuk membungkam berbagai suara yang menyuarakan hak asasi manusia di seluruh negara kita," paparnya.

Resolusi kecaman ini diusulkan oleh Rich McCormick, seorang Republikan dari Georgia. Rekan- rekan Tlaib menegaskan pernyataannya merupakan aspirasional untuk kebebasan, hak asasi manusia dan hidup berdampingan secara damai.

“Rakyat Palestina tidak bisa disingkirkan,” katanya sambil terdiam cukup lama. Neneknya tinggal di sebuah desa di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Brad Schneider, seorang Yahudi di Partai Demokrat dari Illinois, mengatakan dia yakin penting untuk memperdebatkan arti kata-kata Tlaib. “Ini tidak lain hanyalah seruan untuk menghancurkan Israel dan membunuh orang-orang Yahudi. Saya akan selalu membela hak kebebasan berpendapat. Tlaib berhak mengatakan apa pun yang dia inginkan," jelasnya.

Dia menambahkan pernyataan Tlaib memiliki konsekuensi. Tidak jelas sikap Schneider terhadap resolusi tersebut. Anggota Partai Demokrat lainnya memperingatkan risiko terhadap kebebasan berpendapat akibat kecaman dan preseden yang akan ditimbulkannya.

“Resolusi ini tidak hanya merendahkan konstitusi kita, tapi juga merendahkan arti disiplin dalam badan ini bagi orang-orang yang benar-benar melakukan tindakan salah seperti penyuapan, penipuan, penyerangan dengan kekerasan dan sebagainya,” kata Jamie Raskin, yang membela Tlaib terhadap resolusi tersebut.

Anggota parlemen yang dikecam diminta untuk berdiri di depan DPR saat resolusi kecaman dibacakan kepada mereka. Dengan pemungutan suara tersebut, Tlaib akan menjadi wanita Muslim-Amerika kedua di Kongres setelah Ilhan Omar yang secara resmi ditegur tahun ini karena kritiknya terhadap Israel.

Partai Republik pada Februari melakukan pemungutan suara untuk mencopot Omar dari Komite Urusan Luar Negeri DPR.

(Aljazeera/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya