Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PULUHAN ribu penduduk Jalur Gaza tinggal di delapan kamp pengungsi yang didirikan setelah eksodus massal warga Palestina selama perang setelah Israel berdiri pada Mei 1948. Lebih dari 760.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka dalam peristiwa yang disebut oleh warga Palestina sebagai Nakba (bencana).
Sekitar 180.000 orang melarikan diri ke Gaza. Sisanya tersebar di Tepi Barat dan negara-negara Arab tetangga, khususnya Yordania, Libanon, dan Suriah.
Pada 1949, Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk badan khusus, UNRWA, untuk memberikan layanan dasar kepada mereka dan keturunan mereka, yang juga berstatus pengungsi, termasuk kesehatan dan pendidikan. Lebih dari dua pertiga dari 2,4 juta orang yang tinggal di Gaza ialah pengungsi terdaftar.
Baca juga: Serangan Israel Bunuh Jurnalis Palestina di Jalur Gaza
Israel terus-menerus menolak hak untuk kembali ke negara mereka, yang didukung PBB dalam resolusi 1948. Namun itu menjadi isu penting dalam putaran perundingan damai sebelumnya.
Meskipun istilah kamp pengungsi memunculkan gambaran orang-orang yang tinggal di tenda-tenda, bangunan-bangunan semen bertingkat telah lama menggantikan tenda-tenda di Gaza. Namun kondisi di delapan kamp yang tersebar di sekitar Jalur Gaza sangat suram bahkan sebelum Israel memulai pengeboman tanpa henti terhadap wilayah tersebut sebagai tanggapan atas serangan Hamas.
Baca juga: DK PBB Kembali Gagal Lahirkan Resolusi untuk Gaza, Apa Masalahnya?
Kamp-kamp di Gaza ialah salah satu tempat yang paling padat penduduknya di dunia. Lebih dari 620.000 orang tinggal di lahan seluas kurang dari 6,5 kilometer persegi. Ini menurut angka sebelum perang.
Blokade ketat udara, laut, dan darat yang diberlakukan oleh Israel setelah pengambilalihan Gaza oleh Hamas pada 2007 memperburuk penderitaan mereka. Pengangguran di kamp-kamp tersebut mencapai 48,1% pada kuartal ketiga 2022, menurut UNRWA, dibandingkan dengan 46,6% di wilayah Gaza lain.
Dua dari kamp tersebut--Jabalia dan Shati--terletak di bagian utara Gaza. Israel pada 13 Oktober memerintahkan warga sipil untuk dievakuasi saat mereka terus melancarkan perang melawan Hamas.
Menurut PBB, sekitar 1,5 juta orang telah meninggalkan rumah mereka sejak perang dimulai. Namun sebagian besar diyakini masih tetap tinggal di wilayah utara.
Jabalia--kamp terbesar di Gaza, tempat intifada atau pemberontakan pertama melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina dimulai pada 1987--telah berulang kali dibom sejak awal serangan. Tentara Israel mengklaim mereka menargetkan anggota Hamas dan terowongan yang digali di bawah kamp tersebut dalam serangan yang telah merusak beberapa sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi.
Kamp Shati di pinggiran Kota Gaza juga sering menjadi sasaran. Di Gaza tengah, kamp Bureij dan Al-Maghazi diserang.
Empat puluh lima orang tewas dalam serangan udara Israel di kamp Al-Maghazi pada Sabtu, menurut kementerian kesehatan Gaza. Korban tewas termasuk empat anak dan empat saudara laki-laki jurnalis video Mohammed Alaloul.
Banyak dari mereka yang meninggalkan rumah mereka di Gaza utara dan berdesakan di kota selatan Khan Yunis dan Rafah, tempat PBB juga mengelola kamp pengungsi. UNRWA mengatakan bahwa pada 1 November, lebih dari 530.000 orang berlindung di fasilitasnya di Gaza tengah, Khan Yunis dan Rafah, dan menambahkan bahwa tempat penampungan tersebut penuh dan banyak orang tidur di jalanan.
Banyak yang berharap untuk meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah yang menyeberang ke Mesir. Rafah satu-satunya jalan masuk dan keluar Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel. Namun sejauh ini Mesir hanya mengizinkan beberapa ratus orang asing, berkewarganegaraan ganda, dan warga Palestina yang terluka. (AFP/Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved