Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PAUS Fransiskus, Rabu (1/11), mengatakan dirinya akan menghadiri KTT Perubahan Iklim, COP28, yang akan dimulai di Dubai pada 30 November mendatang.
"Saya akan pergi ke Dubai, Saya akan berada di sana pada 1 Desember hingga 3 Desember. Saya akan berada di sana selama tiga hari," ujar Paus Fransiskus kepdaa stasiun televisi Italia, Rai 1.
Ini akan menjadi kali pertama seorang Paus menghadiri KTT COP, yang telah dimulai sejak 1995.
Baca juga: Paus Fransiskus Minta Israel Hentikan Perang
Sejak menjadi Paus pada 2013, pastor berusia 86 tahun itu telah menjadikan masalah lingkungan hidup sebagai perhatian utamanya.
Pada awal Oktober, Paus Fransiskus menerbitkan pembaruan dari pendapatnya mengenai kehancuran akibat perubahan iklim yang terjadi karena ulah manusia, yang pertama kali dia terbitkan delapan tahun lalu.
Tulisan yang diberi judul Laudate Deum (Puji Tuhan) merupakan lanjutan dari tulisanpada 2015 yang berjudul Laudato Si (Pujian untuk-Mu).
Baca juga: Paus Buka Pertemuan Vatikan di Tengah Ketegangan dengan Kaum Konservatif
Laudato Si memiliki tebal 200 halaman dan tidak hanya diperuntukan bagi 1,3 miliar umat Katolik di dunia namun juga seluruh penduduk Bumi agar bersatu melindungi 'rumah bersama' ini. (AFP/Z-1)
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk mengimplementasikan target-target iklim dalam FOLU Net Sink 2030, dengan estimasi sebesar USD 14.5 miliar.
Grant Thornton menjelaskan perlu adanya langkah konkret dari perusahaan seperti perlunya memulai investasi dalam teknologi hijau, dan energi terbarukan.
Semua orang harus punya akses pada air bersih dan untuk ketahanan pangan. Karenanya perlu disiapkan policy yang mengikuti kebutuhan dan dinamika global, serta implementasinya perlu dilakukan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka (UT) Jakarta Imam Pesuwaryantoro bagaimana mendorong hilirisasi sampah plastik secara virtula pada COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
kesadaran bahwa momen kesempatan dalam menanggulangi perubahan iklim itu harus diambil.
Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan Second NDC untuk target penurunan emisi yang lebih ambisius yang rencananya akan disampaikan 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved