Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
HAKIM yang memimpin sidang kasus penipuan Donald Trump di pengadilan New York, Rabu (25/10), mendenda mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu sebesar US$10 ribu (sekitar Rp159 juta) karena melanggar larangan mengkritik staf pengadilan.
Hakim Arthur Engoron menjatuhkan denda, yang merupakan kedua bagi Trump, setelah memandang komentar yang dilontarkan Trump kepada wartawan saat jeda melanggar perintah bungkam yang dikeluarkannya, tiga pekan lalu.
Engoron mengeluarkan perintah bungkam terhadap Trump pada 3 Oktober setelah mantan presiden AS itu menghina panitera pengadilan lewat unggahan di platform media sosial Truth Social.
Baca juga: Tuduhan Michael Cohen Terhadap Donald Trump: 'Peningkatan Kekayaan Semena-mena'
Unggahan itu telah dihapus dari Truth Social namun hakim menjatuhkan denda sebesar US$5 ribu (sekitar Rp80 juta) pada pekan lalu karena tidak segrea menghapus unggahan itu di laman daring kampanye Trump.
Denda terbaru itu dijatuhkan setelah Trump mengatakan bahwa Engoron adalah 'Hakim yang sangat bipartisan, duduk di sebelah seseorang yang bahkan lebih bipartisan dari dirinya sendiri'.
Kuasa hukum Trump mengatakan mantan presiden AS itu mengacu pada saksi Michael Cohen, mantan kuasa hukum Trump, yang kini bersaksi melawan miliarder itu.
Baca juga: Langgar Perintah Bungkam Pengadilan, Trump Didenda Rp79 Juta
Hakim sempat meminta Trump naik ke mimbar saksi untuk menjelaskan maksud pernyataannya dan mantan presiden AS itu mengaku dirinya mengacu pada Cohen.
Setelah Trump berbicara, hakim mengatakan, "Anda tidak bisa dipercaya", dan menjatuhkan denda.
Trump bersama dua putranya dituding menggelembungkan nilai real estat milik Trump Organization demi mendapatkan pinjaman dan asuransi yang menguntungkan. (AFP/Z-1)
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
THAILAND dan Kamboja kembali terlibat bentrokan pada Minggu (27/7) untuk hari keempat berturut-turut, meskipun kedua negara mengaku siap memulai pembicaraan damai
THAILAND dan Kamboja menyatakan kesiapan mereka untuk melakukan perundingan gencatan senjata setelah diancam Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah menghubungi pemimpin Thailand dan Kamboja untuk mendorong gencatan senjata segera, menyusul konflik bersenjata
KAMBOJA meminta gencatan senjata tanpa syarat dan menyerukan penyelesaian damai atas sengketa perbatasan dengan Thailand.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan telah berbicara dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand untuk membahas gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved