Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORGANISASI sosial kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) segera memberangkatkan tim relawan medis dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang tengah porak poranda akibat serangan membabi buta Israel.
Saat ini, Rumah Sakit Indonesia di Gaza kesulitan melakukan pengobatan karena dokter makin kelelahan dan persediaan obat makin menipis akibat banyaknya korban yang datang ke rumah sakit itu.
"MER-C memandang perlu mengirimkan tim bedah dan tim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/10).
Baca juga : MER-C: RS Indonesia di Gaza Alami Krisis Obat, Nakes dan Peralatan Medis
Sarbini menyebutkan MER-C akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Kairo untuk memfasilitasi keberangkatan tim medis dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Tim ini akan dipimpin oleh orang yang sangat berpengalaman, yang sering ke Gaza, yaitu Ir Faried Thalib," kata Sarbini.
Baca juga : PBNU Serukan Shalat Gaib untuk Korban Perang Palestina-Israel
Faried Thalib mengungkapkan tim relawan medis dari Indonesia
berjumlah lima orang terdiri dari dokter bedah, dokter ortopedi, dokter anestesi, dan dua orang lagi adalah insinyur dan pembantu insinyur untuk tetap berada di Gaza.
Faried menjelaskan bahwa MER-C berencana membangun poli spesialis di samping RS Indonesia, namun prioritas utama saat ini adalah membantu korban.
MER-C memutuskan meminta relawan agar tetap di Gaza untuk membantu korban, dengan catatan relawan itu harus bisa menjaga diri dan tidak melakukan hal-hal yang mencelakakan diri sendiri.
"Para relawan akan tinggal di RS Indonesia dan memprioritaskan diri membantu para korban di Gaza," kata Sarbini lagi.
Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Senin mengimbau WNI di Palestina dan Israel meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan perwakilan RI.
Berdasarkan data terbaru, 45 WNI berada di Palestina yang 10 orang di antaranya berada di Gaza dan lainnya di Tepi Barat.
Selain itu, ada 230 WNI yang sedang wisata religi di berbagai titik di Israel dan hingga kini tidak ada laporan WNI menjadi korban.
Sabtu (7/10), pekan lalu Brigade Al-Qassam, yang merupakan sayap bersenjata kelompok Hamas melancarkan serangan roket ke wilayah, bandara, dan instalasi militer Israel.
Pada hari yang sama, Kabinet Keamanan Israel menggelar pertemuan dan memutuskan tujuan serangan balasan Israel adalah menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
Dalam menyikapi krisis kemanusiaan ini, MER-C Indonesia menyerukan agar segera menghentikan perang untuk menghindari korban berjatuhan yang lebih banyak lagi dan memberikan kesempatan untuk menolong para korban perang.
Saat ini, RS Indonesia sumbangan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina saat ini menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan bagi korban perang, khususnya di Jalur Gaza bagian Utara.
RS Indonesia yang berjarak sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel menerima jumlah korban yang begitu luar biasa. Jika hal ini terus berlanjut, maka stok obat-obatan akan menipis dan tenaga medis akan mengalami kelelahan.
Sampai dengan Senin (9/10) siang, RS Indonesia yang berkapasitas 230 tempat tidur tidak dapat menampung korban jiwa akibat serangan Israel. Kamar mayat penuh dan jasad-jasad yang terus berdatangan harus diletakkan di bagian luar bangunan rumah sakit.
Relawan MER-C Indonesia yang masih berada di Jalur Gaza berjumlah tiga orang, yakni Reza Aldilla Kurniawan, Fikri Rofiul Haq dan Farid Zanzabil.
Ketiganya akan tetap tinggal di Jalur Gaza untuk bisa memberikan pertolongan-pertolongan darurat dalam kondisi yang sangat krusial seperti sekarang ini. Hal ini dikarenakan mereka bukan hanya relawan MER-C, namun merupakan perwakilan rakyat Indonesia di Palestina untuk membantu apa yang dibutuhkan oleh rakyat Palestina.
"Apabila kondisi semakin genting, kami telah mempersiapkan contingency planning untuk dilakukan oleh relawan MER-C di Jalur Gaza," tegas MER-C. (Ant/Z-4)
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved