Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Di Panggung PBB, Retno Angkat Isu Solidaritas untuk Afghanistan

Cahya Mulyana
20/9/2023 09:40
Di Panggung PBB, Retno Angkat Isu Solidaritas untuk Afghanistan
Retno Marsudi meminta dunia membantu Afghanistan menyelamatkan penduduknya, meski ada perbedaan politik.(AFP)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan kepada dunia untuk bersatu membantu Afghanistan. Dia meminta perbedaan politik menjadi batu sandungan untuk menyelamatkan penduduk negara tersebut.

"Politik jangan sampai menghalangi solidaritas kita untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran di Afghanistan. Karena di atas politik, masih ada kemanusiaan (humanity),” ujar Retno saat menghadiri pertemuan High-Level Event on Global Solidarity with Afghan Women and Girls di Markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (19/9).

Menurut dia, semua yang berada di markas besar PBB pada dasarnya memiliki tujuan yang sama untuk menunjukkan solidaritas bagi perempuan dan anak-anak Afghanistan. Solidaritas artinya empati dan dukungan nyata.

Baca juga: AS dan Tiongkok Absen dari Pertemuan Iklim PBB yang Signifikan

Lebih lanjut, Retno mengatakan situasi perempuan dan anak-anak di Afghanistan sudah sangat menghawatirkan. “Apakah kita akan membiarkan politik menghalangi kita untuk membantu Afghanistan? Atau kita akan ulurkan tangan, bagaimanapun kondisi politik yang ada?” ungkap Retno.

Indonesia percaya pilihan kedua adalah pilihan yang lebih tepat. Itulah mengapa Indonesia berkontribusi bagi Afghanistan dalam tiga hal yaitu bantuan kemanusiaan, dalam bentuk pengiriman 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan, dengan bekerja sama dengan UNICEF.

Baca juga: Pemimpin Muslim Kritik Barat atas Pembakaran Al-Quran di PBB

Kemudian berbagi pengalaman dengan para ulama Afghanistan. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berbagi pengalaman dengan para ulama Afghanistan mengenai pentingnya pendidikan untuk perempuan, salah satunya program kunjungan ulama ke Afghanistan yang diselenggarakan Organisasi Kerja sama IsIam (OKI).

Poin ketiga, kata Retno, menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk perempuan. Tahun lalu, Indonesia dan Qatar menyelenggarakan International Conference on Afghan Women’s Education (ICAWE) di Bali. Konferensi yang kedua akan diselenggarakan pada November tahun ini. 

High-Level Event on Global Solidarity with Afghan Women and Girls adalah side event rangkaian SMU PBB di New York yang diselenggarakan Indonesia bersama Irlandia, Kanada, dan Women’s Forum.

Pada kesempatan sama, Presiden Kyrgyzstan Sadyr Zhaparov menyoroti ketidakstabilan di Afghanistan setelah pengambilalihan pemerintahan oleh Taliban pada 2021. “Rakyat Afghanistan mengalami kesulitan yang signifikan yang diperparah oleh kurangnya koordinasi sikap global terhadap situasi di negara ini,” katanya dari podium Debat Umum PBB.

Dua tahun lalu, AS menarik pasukannya dari Afghanistan dan Taliban dengan cepat menggulingkan pemerintah yang didukung AS. Para ahli PBB telah memperingatkan tentang kerawanan pangan pada tahun-tahun berikutnya, dengan sekitar 875 ribu anak menghadapi kekurangan gizi akut.

Dia juga menyerukan peningkatan bantuan kepada negara tersebut. “Tidaklah berlebihan bagi saya untuk mengatakan bahwa Afghanistan terancam oleh krisis kemanusiaan dengan konsekuensi yang tidak dapat dihindari terhadap keamanan tidak hanya wilayah sekitarnya tetapi juga bagi seluruh komunitas dunia,” kata Zhaparov.

Dia menyerukan komunitas internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan ekonomi kepada rakyat Afghanistan. (Aljazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya