Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Suhu Panas Capai 50 Derajat Celcius, Hewan di Kebun Binatang Bagdad Menanti 'Ajal'

Zubaedah Hanum
14/8/2023 23:36
Suhu Panas Capai 50 Derajat Celcius, Hewan di Kebun Binatang Bagdad Menanti 'Ajal'
Seekor harimau Siberia di Kebun Binatang Bagdad, berendam di saat cuaca terik pada 8 Agustus 2023.(AFP/AHMAD AL-RUBAYE)

SEPASANG harimau Siberia tak henti-hentinya terengah-engah di samping kolam di kandang kebun binatang Bagdad, di cuaca panas yang terik di ibukota Irak.

Suhu pada hari Senin, 14 Agustus 2023 mencapai 50 derajat Celcius (122 Fahrenheit) di Baghdad untuk hari kedua berturut-turut, membuat kehidupan di luar ruangan tak tertahankan bagi manusia dan hewan.

Kucing oranye belang dari Rusia timur jauh lebih cocok untuk hidup "di mana suhu turun hingga minus 20 derajat" daripada di salah satu kota terpanas di dunia, kata Wassim Sarih, dokter hewan di satu-satunya kebun binatang di Bagdad.

Baca juga : AS, Tiongkok, Hingga Irak Rasakan Dampak Perubahan Iklim

Kekurangan dana dan rusak karena kerusuhan dan salah urus selama bertahun-tahun, fasilitas kebun binatang yang bobrok memperburuk keadaan bagi sekitar 900 hewannya, termasuk singa, burung eksotis, beruang, dan monyet.

Sebagian besar kandang terbuka dan "menyesuaikan hewan yang hidup di iklim panas", kata Sarih. "Kami tidak punya satu untuk hewan yang terbiasa dengan hawa dingin."

Baca juga : Lebah Irak Merana, Produksi Madu Tertekan Pemanasan Global

Dalam upaya untuk menurunkan suhu, pendingin udara dipasang di depan kandang singa, dan kolam disediakan untuk beruang dan harimau.

Irak tidak dapat menyediakan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan akibatnya terganggu oleh pemadaman listrik yang dapat bertahan hingga 10 jam sehari.

Kebun Binatang Bagdad belum melihat renovasi besar sejak tahun 1970-an, kata direkturnya Haider al-Zamili, yang terpaksa puas dengan sedikit dana yang dialokasikan pihak berwenang.

Dengan kondisi seperti itu, Sarih mengatakan “Umur hidup satwa kita lebih pendek dibandingkan dengan kebun binatang lain.”

"Harimau Siberia di kebun binatang itu hidup selama 17 atau 18 tahun, sementara rekan-rekan mereka di kebun binatang lain memiliki harapan hidup 20 hingga 25 tahun, dengan panas yang membuat perbedaan," katanya lagi.

Dokter hewan mengatakan kebun binatang telah kehilangan beruang, singa, dan burung dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya karena suhu yang melonjak akibat perubahan iklim.

 

Tahun-tahun kekeringan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Irak adalah salah satu dari lima negara di dunia yang paling terkena dampak perubahan iklim. Negara ini menghadapi tahun keempat berturut-turut kekeringan pada 2023.

Tidak ada satu pun pengunjung yang terlihat di kebun binatang karena terlalu panas untuk keluar. Hanya teriakan monyet dan nyanyian burung yang terdengar.

Karrar Jassem, seorang pegawai kebun binatang, adalah salah satu dari sedikit orang yang terlihat berkeliaran di sekitar taman di bawah terik matahari sambil memberi makan hewan.

Seperti banyak pekerja luar ruangan di Irak yang terpapar panas, pria berusia 32 tahun itu mengatakan dia harus menafkahi keluarganya.

Dia hanya menghasilkan 250.000 dinar Irak sebulan (sekitar US$165 atau 150 euro).

Gaji karyawan "sangat rendah dan tidak sesuai dengan bahaya yang mereka hadapi, seperti potensi cedera atau nyeri sendi", kata Sarih.

Dokter hewan mengatakan dia telah menghubungi pihak berwenang, termasuk pemerintah kota Baghdad, yang bertanggung jawab atas kebun binatang, tetapi belum menemukan "telinga yang mau menerima".

Sarih memperkirakan kebun binatang itu harus segera ditutup jika tidak ada rencana renovasi yang ambisius. “Maka seluruh masyarakat akan merugi,” katanya. (AFP/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya