Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AMERIKA Serikat (AS) telah memerintahkan semua personil pemerintah mengevakuasi sementara kedutaan besarnya di Niger yang tengah menghadapi kudeta militer.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menjelaskan bahwa tindakan ini diambil guna antisipasi kemungkinan yang terjadi. Namun, kedutaan akan tetap dibuka untuk layanan darurat yang terbatas.
"Amerika Serikat tetap berkomitmen terhadap hubungan kami dengan rakyat Niger dan demokrasi Nigeria," kata Miller dalam sebuah pernyataan pada Rabu, (3/8).
Baca juga : Komandan Paspampres Niger Ambil Alih Kursi Presiden
"Kami tetap terlibat secara diplomatis pada tingkat tertinggi,” sebutnya.
Pengumuman ini menyusul langkah serupa dari negara-negara Eropa untuk memindahkan warganya dari Niger.
Baca juga : Kemlu: Nihil WNI di Niger
Sebelumnya, penerbangan pertama dari beberapa penerbangan militer yang direncanakan berangkat dari Niger dan mendarat di Paris, mereka membawa 262 orang di dalamnya, sebagian besar dari Prancis dan Italia.
Seperti halnya negara-negara tersebut, AS telah melarang warganya untuk melakukan perjalanan yang tidak perlu ke Niger, terutama di Ibu Kota Niamey.
Peringatan ini muncul ketika ketegangan di wilayah tersebut meningkat setelah Presiden Nigeri Mohamed Bazoum dilengserkan dari kekuasaannya.
Pada 26 Juli 2023 lalu, anggota pasukan pengawal presiden membawa Bazoum ke dalam tahanan, dan mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri pemerintahannya.
Sebagai gantinya, Jenderal Abdourahamane Tchiani, kepala pasukan pengawal, mengangkat dirinya sendiri sebagai pemimpin.
Penyingkiran Bazoum yang cepat menimbulkan protes internasional, termasuk di antara negara-negara Barat seperti Amerika Serikat yang merupakan sekutu di wilayah Sahel yang diperangi di Afrika.
Niger sendiri telah mengalami empat kali kudeta militer yang sukses sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis, dan ini menandai kudeta kelima.
Pelantikan Bazoum pada tahun 2021 menandai transisi kekuasaan demokratis pertama sejak pemerintahan kolonial Prancis. Meskipun, pada hari-hari menjelang pelantikannya, pemerintah Niger mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan upaya kudeta militer. (Aljazeera/Z-4)
KEMENTERIAN Luar Negeri Prancis pada Kamis (14/9), mengumumkan bahwa seorang warganya yang ditahan selama kudeta di Niger telah dibebaskan.
PENGUASA militer Niger mengerahkan angkatan bersenjata untuk bersiaga maksimal dalam menghadapi ancaman serangan pasukan Blok utama Afrika Barat, ECOWAS.
Uni Afrika (UA) resmi menangguhkan keanggotaan Niger menyusul konflik yang berkecamuk di negara tersebut. Status keanggotaan akan dikembalikan jika intervensi militer dihentikan.
JUNTA Niger mengumumkan 21 menteri dalam kabinet pemerintahannya di siaran televisi. Pengumuman ini sebelum para pemimpin negara-negara di kawasan itu menggelar pertemuan lagi.
JUNTA Niger telah menolak misi diplomatik terbaru dari negara-negara Afrika yang bertujuan memulihkan ketertiban konstitusional setelah kudeta 26 Juli.
Para pemimpin junta Niger menggalang dukungan dari masyarakat. Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan akhir tenggat yang ditetapkan ECOWAS.
FENOMENA autokratisasi secara global yang terjadi saat ini memasuki gelombang ketiga. Pemerintah otoriter lahir dengan cara 'memanfaatkan' sistem demokrasi.
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.
Diskusi antara Prancis dan Niger dilakukan terkait kelanjutan prajurit asal Prancis.
Capres Gabon dari oposisi Albert Ondo Ossa mengatakan pengambilalihan militer hanya revolusi bukan kudeta.
SEKELOMPOK perwira senior militer Gabon mengambil alih kekuasaan pada Rabu (30/8), seusai menuduh curang hasil pemilihan umum (Pemilu) yang dimenangkan petahana Ali Bongo Ondimba.
Sekitar 170.000 warga sipil, lebih dari setengah perkiraan populasi di Negara Bagian Karenni, telah mengungsi sejak militer merebut kekuasaan tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved