Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEBIJAKAN Moneter Singapura berfokus pada menjaga inflasi tetap rendah dan tidak memperhitungkan dampak potensial apapun terhadap keuntungan bank sentral.
Menteri Negara Perdagangan dan Industri Singapura Alvin Tan mengatakan hal ini adalah pendekatan serupa yang diambil oleh bank sentral utama lainnya di seluruh dunia, yang juga telah melaporkan kerugian dari operasi kebijakan moneter selama setahun terakhir, tambahnya dalam jawaban parlemen.
Kebijakan moneter MAS (bank sentral Singapura) berfokus murni untuk menjaga inflasi tetap rendah dan memastikan stabilitas harga jangka menengah. Itu tidak memperhitungkan dampak potensial pada keuntungan MAS karena hal itu akan merusak misinya.
"Kinerja keuangan MAS adalah konsekuensi yang diperlukan dari pelaksanaan kebijakan moneternya," kata Tan.
Untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Maret, MAS mencatat rugi bersih sebesar 30,8 miliar dolar Singapura (USD22,8 miliar), meningkat secara signifikan dari kerugian 7,4 miliar dolar Singapura pada tahun sebelumnya.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter bank sentral yang agresif untuk menurunkan inflasi, yang membuka jalan bagi, apresiasi luas dolar Singapura terhadap mata uang lain, seperti dolar AS, euro, dan yen, yang dicairkan oleh cadangan devisa resmi.
Baca juga: 1 Juta Wisman Kunjungi Indonesia, Terbanyak dari Singapura
Karena hasil keuangan MAS dilaporkan dalam dolar Sing, ia melihat efek translasi mata uang negatif yang signifikan sekitar 21,4 miliar dolar Singapura, atau 70 persen dari kerugian bersih tahunan, bank sentral mengatakan dalam laporan tahunannya bulan lalu.
Berbicara tentang kinerja investasi Anggota Dewan MAS Tan mengatakan tahun lalu adalah tahun yang tidak biasa untuk pasar keuangan di mana pasar obligasi dan ekuitas berkinerja buruk.
Kinerja investasi bank sentral harus dilihat dari perspektif jangka panjang, katanya, sambil menambahkan bahwa portofolio investasi MAS telah diuntungkan dari periode inflasi rendah dan suku bunga rendah yang tidak biasa sejak krisis keuangan global 2008.
"Termasuk tahun terakhir ini, MAS mencatat perolehan investasi rata-rata tahunan sebesar 11,7 miliar dolar Singapura dalam 15 tahun terakhir," katanya kepada DPR Singapura.
"Selama periode 20 tahun, keuntungan investasi tahunan rata-rata MAS adalah 3,7 persen. Terlepas dari kerugian finansial yang telah kami diskusikan, posisi MAS (cadangan devisa resmi) tetap kuat,” tegas dia. (Medcom/Z-6)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved