Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

ASEAN-Jepang Luncurkan Kemitraan Bidang Inovasi dan Keberlanjutan

Media Indonesia
02/8/2023 20:57
ASEAN-Jepang Luncurkan Kemitraan Bidang Inovasi dan Keberlanjutan
ASEAN dan Jepang menyepakati kemitraan baru di bidang inovasi dan keberlanjutan untuk memperingati 50 tahun hubungan.(Ist)

PERHIMPUNAN Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang menyepakati kemitraan baru di bidang inovasi dan keberlanjutan untuk memperingati 50 tahun hubungan.

"Kedua pihak sepakat untuk meluncurkan kemitraan baru, yaitu ASEAN-Japan Co-Creation Vision, yang bertumpu pada inovasi dan keberlanjutan, serta digerakkan oleh sektor swasta," kata Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dalam konferensi pers Dialog ke-15 antara Sekjen ASEAN dan Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA), di Jakarta, Rabu (2/8).

Baca juga: Indonesia Ajak Jepang Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN

Dia mengatakan kemitraan itu dimaksudkan untuk menciptakan era baru hubungan ekonomi ASEAN-Jepang hingga 50 tahun ke depan.

Menurut Kao, FJCCIA telah memberikan rekomendasi berdasarkan empat pilar utama ASEAN-Japan Co-Creation Vision, yang sejalan dengan Kerangka Rekonstruksi Komprehensif ASEAN (ASEAN Comprehensive Recovery Framework/ACRF).

Empat pilar tersebut adalah integrasi ekonomi yang lebih luas, transformasi digital yang komprehensif, kemajuan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh, serta pengembangan sumber daya manusia.

Kao juga mengatakan ASEAN telah memulai negosiasi untuk memutakhirkan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ASEAN Trade in Goods Agreement/ATIGA) agar tidak hanya bermanfaat dan berdampak, tetapi juga semakin relevan di sektor bisnis.

Baca juga: Indonesia Dorong Tiga Isu Penting dalam ASEAN-Jepang Business Week

"Pemutakhiran ATIGA akan semakin menyederhanakan aturan asal barang, memperluas adopsi teknologi digital dan dokumen tanpa kertas dan memfasilitasi perdagangan untuk UMKM; dan mempromosikan perdagangan digital di kawasan, termasuk antara ASEAN dan Jepang," katanya.

ATIGA bertujuan untuk menciptakan arus barang secara bebas di kawasan yang menghasilkan hambatan perdagangan lebih sedikit dan hubungan ekonomi yang lebih erat di antara negara-negara anggota.

Selain itu, perjanjian itu juga menciptakan biaya bisnis lebih rendah, peningkatan perdagangan, serta pasar dan skala ekonomi yang lebih besar bagi bisnis.

Baca juga: Dubes Masahiko Tegaskan ASEAN Penting bagi Jepang

Berdasarkan ATIGA, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand telah menghapus biaya masuk intra-ASEAN pada 99,65% dari pos-pos tarif mereka, Sedangkan Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam telah mengurangi bea impor menjadi 0-5% pada 98,86% dari pos-pos tarif mereka.

Dialog ke-15 antara Sekjen ASEAN dan FJCCIA itu juga dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk ASEAN Masahiko Kiya, Ketua FJCCIA Hiroyuki Ueda, dan Wakil Presiden Eksekutif Japan External Trade Organization (JETRO) Mio Kawada.

ASEAN beranggotakan 10 negara yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Pada KTT ASEAN 2022, Timor Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota ASEAN ke-11. (Ant/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya