Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Seorang penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menuding Rusia berada di balik kudeta di Niger. Tuduhan itu ia lontarkan berdasarkan pengamatannya yang melihat kehadiran tentara bayaran Rusia, Wagner Group, di dua negara yang berbatasan langsung dengan Niger, yaitu Burkina Faso dan Mali.
Dia meyakini Rusia memiliki skenario untuk memicu ketidakstabilan guna melemahkan tatanan keamanan global.
"Ini taktik standar Rusia: mengalihkan perhatian, memanfaatkan momentum, dan memperluas konflik," kata Podolyak dalam pernyataan yang diunggah lewat Twitter, Selasa (1/8).
Baca juga: Komandan Paspampres Niger Ambil Alih Kursi Presiden
Sebagaimana diketahui, pada 26 Juli, tentara Niger mengumumkan kudeta terhadap Presiden Mohamed Bazoum dan menahannya. Pengumuman tersebut disampaikan melalui sebuah video yang ditayangkan televisi pemerintah setempat.
Tentara yang menyebut diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) itu mengatakan kudeta harus dilakukan karena situasi keamanan yang memburuk. Mereka juga menganggap kinerja pemerintahan sangat buruk.
Baca juga: Ancaman Intervensi Militer di Niger Picu Ketegangan dengan Burkina Faso dan Mali
Bazoum terpilih sebagai presiden pada 2021 melalui proses demokrasi pertama di Niger sejak mereka merdeka penjajah Prancis pada 1960. (Ant/Z-11)
Negara-negara Eropa mulai mengevakuasi warga mereka dari Niger yang tengah dilanda kudeta. Prancis telah memulai evakuasi ratusan warganya.
AMERIKA Serikat (AS) telah memerintahkan semua personil pemerintah mengevakuasi sementara kedutaan besarnya di Niger yang tengah menghadapi kudeta militer.
Junta Niger yang baru dilantik sebagai pemimpin negara tersebut mengancam akan menyerang negara-negara anggota Ecowas jika mereka melakukan intervensi secara militer.
Para pemimpin junta Niger menggalang dukungan dari masyarakat. Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan akhir tenggat yang ditetapkan ECOWAS.
JUNTA Niger telah menolak misi diplomatik terbaru dari negara-negara Afrika yang bertujuan memulihkan ketertiban konstitusional setelah kudeta 26 Juli.
Kendaraan rantis yang ditumpangi Panglima TNI dan Kapolri saat melakukan tinjauan pengamanan, jelang pengambilan sumpah dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Minggu (20/10/2019).
Seharusnya perkara itu sudah masuk ke tahap penuntutan. Namun, karena masih di tangan polisi sehingga perkara jalan terkesan jalan di tempat
Polisi sempat terkendala untuk mengakses rumah sakit tersebut lantaran tempat itu milik pemerintah Kamboja
Bus sedang dalam perjalanan ke Karachi dari pangkalan AL di Provinsi Balochistan ketika mengalami gangguan teknis dan jatuh di jalan gunung di Jalan Raya Pesisir Makran.
"Saat ini pemerintah Filipina mengedepankan operasi militernya sedang berupaya keras untuk melakukan pembebasan ketiga sandra tersebut," kata Asep
Israel diminta bertanggung jawab penuh atas pelanggaran yang terus-menerus terjadi di masjid itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved