Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menjamu para pemimpin negara-negara Afrika untuk pertemuan puncak di kampung halamannya, Saint Petersburg. Pertemuan itu digelar usai Moskow keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian dengan Ukraina.
Terkucil di kancah internasional sejak meluncurkan intervensi militer skala penuh di Ukraina, Vladimir Putin masih memiliki dukungan di beberapa negara Afrika.
"Adalah penting bahwa dalam beberapa tahun terakhir kerja sama kami dengan Afrika telah mencapai tingkat yang baru. Kami bermaksud untuk mengembangkannya lebih lanjut," kata Putin saat menyambut para peserta KTT Rusia-Afrika.
Baca juga : Korut Beri Sambutan Hangat kepada Delegasi Kementerian Pertahanan Rusia
Tujuh belas pemimpin Afrika termasuk Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa diharapkan menghadiri KTT Rusia-Afrika yang akan berlangsung pada Kamis dan Jumat (28/7).
Kremlin menuduh negara-negara Barat berusaha mencegah negara-negara Afrika berpartisipasi dalam KTT tersebut. KTT ini menjadi yang kedua setelah yang pertama diadakan pada 2019 di Sochi, Rusia selatan.
Baca juga : Ekspor Biji-bijian Ukraina Kini Terhenti
Putin diperkirakan akan melakukan pembicaraan bilateral dengan rekan-rekannya di sela-sela dan akan menyampaikan pidato di sesi pleno.
"Putin akan membahas visinya tentang hubungan Rusia-Afrika dan pembentukan tatanan dunia baru," kata Penasihat Kebijakan Luar Negeri Kremlin Yuri Ushakov.
Akhir dari kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam ke pasar global, termasuk Afrika, diperkirakan akan mendominasi agenda.
Selama setahun, kesepakatan itu memungkinkan sekitar 33 juta ton biji-bijian meninggalkan pelabuhan Ukraina, membantu menstabilkan harga pangan global dan mencegah kekurangan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak para pemimpin Afrika yang menghadiri KTT untuk menuntut jawaban tentang gangguan biji-bijian yang telah mendorong negara-negara miskin menuju krisis.
"Mereka tahu persis siapa yang harus disalahkan atas situasi saat ini. Harapan saya adalah Rusia akan mendengar ini dengan jelas dari mitra Afrika kami," katanya, saat berkunjung ke Selandia Baru.
Moskow telah berusaha untuk meyakinkan mitra Afrika, dengan mengatakan memahami kekhawatiran terhadap masalah ini dan siap untuk mengekspor biji-bijian secara gratis ke negara-negara Afrika yang membutuhkannya.
Putin juga akan membahas Ukraina selama jamuan makan siang dengan sekelompok kepala negara Afrika pada Jumat (28/7), kata Kremlin. KTT tersebut akan menjadi kesempatan untuk bertukar pandangan tentang isu-isu utama, menurut Vsevolod Sviridov dari Pusat Studi Afrika di Universitas HSE.
"Sejak pandemi virus korona dan peluncuran serangan militer di Ukraina, kerangka kerja interaksi Rusia dan Afrika telah berubah secara serius. Penting untuk menemukan titik temu, untuk saling menjelaskan posisi pada isu-isu topikal, misalnya kesepakatan biji-bijian", kata Sviridov kepada AFP.
Putin telah mengadakan pembicaraan sebelumnya dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, memuji proyek energi bersama mereka.
Perwakilan negara-negara Afrika terus berdatangan di bekas ibu kota kekaisaran menjelang KTT, termasuk delegasi dari Mozambik dan Libya, kata kantor berita negara Rusia TASS.
Sejak dimulainya serangan Ukraina, Rusia telah berusaha untuk memperkuat hubungan diplomatik dan keamanan dengan Afrika.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah melakukan dua tur benua sepanjang tahun ini, mencoba untuk memenangkan para pemimpin ke pihak Moskow dengan menekankan pendirian Rusia melawan imperialisme Barat.
Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia telah menjadi pemain utama dalam bidang keamanan di Afrika tetapi pemberontakannya yang gagal terhadap kepemimpinan militer Rusia bulan lalu telah menimbulkan keraguan pada masa depan operasi kelompok itu di benua itu.
KTT di Saint Petersburg datang sebulan sebelum KTT para pemimpin negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) yang dijadwalkan berlangsung di Johannesburg.
Afrika Selatan mengatakan bahwa Putin, yang menjadi subjek surat perintah penangkapan internasional atas tindakannya di Ukraina, tidak akan hadir secara langsung. (Z-4)
Bill Gates berkomitmen menyumbangkan 99% kekayaannya senilai US$200 miliar untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan.
Penunjukan Sherley C Hadipurnomo sebagai Presiden Komisaris PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) menandai dimulainya babak baru transformasi perusahaan dengan manajemen baru.
Banyak sistem kesehatan di wilayah tersebut belum siap untuk menghadapi lonjakan ini, baik dalam penyediaan fasilitas maupun distribusi insulin dan alat medis yang diperlukan.
Burundi secara resmi menarik diri dari Statuta Roma tentang Mahkamah Kriminal Internasional (ICC), menurut keputusan presiden yang diterbitkan Selasa (8/4).
Manusia modern, Homo sapiens, pertama kali berevolusi di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu sebelum bermigrasi ke berbagai belahan dunia.
Penemuan jejak kaki manusia purba yang diperkirakan berusia 115.000 tahun di Gurun Nefud, Arab Saudi, menambah bukti penting terkait migrasi Homo sapiens dari Afrika ke Asia.
Kabar baik bagi Anda yang sering menghindari minyak tak jenuh dalam menu makanan sehari-hari! Penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa minyak jenis ini.
Turki siap menjadi tuan rumah pertemuan puncak antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang. Hal itu disampaikan Presiden Tayyip Erdogan.
Sinergi makanan atau padanan makanan selalu memperhitungkan sejumlah makanan menawarkan manfaat nutrisi lebih besar ketika dikonsumsi bersamaan.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menggelar karpet merah untuk para pemimpin Afrika, ia tebar pesona dan berusaha menjaga posisi penting Moskow di benua Afrika karena ambisi geopolitik negaranya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved