Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARA diplomat Amerika Serikat (AS) akan bertemu dengan perwakilan Taliban di Doha, Qatar minggu ini.
Pertemuan langsung ini jarang terjadi antara Washington dan kelompok yang berkuasa di Afghanistan tersebut. Demikian dilaporkan Departemen Luar Negeri AS.
Departemen Luar Negeri menyebut bahwa Thomas West dan Rina Amiri akan mengadakan pertemuan mengenai Afghanistan di Astana, Kazakhstan. Hadir pula perwakilan dari Kazakhstan, Republik Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Baca juga : Tak Ada Lagi Salon untuk Perempuan Afghanistan
West, perwakilan khusus AS untuk Afghanistan, dan Amiri utusan khusus AS untuk perempuan, anak perempuan, dan hak asasi manusia Afghanistan, kemudian akan bertemu dengan delegasi perwakilan Taliban dan pejabat kementerian Afghanistan lainnya di Ibu Kota Qatar, Doha.
Baca juga : Taliban Tutup Semua Salon Kecantikan di Afghanistan
"Keduanya akan membahas kepentingan-kepentingan penting di Afghanistan selama pertemuan di Doha," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
"Isu-isu prioritas akan mencakup dukungan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan, stabilisasi ekonomi, perlakuan yang adil dan bermartabat bagi semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan anak-anak perempuan, isu-isu keamanan, dan upaya-upaya untuk memerangi produksi dan perdagangan narkotika,” ujarnya.
Pasukan AS menarik diri dari Afghanistan pada Agustus 2021 setelah perang selama 20 tahun. Taliban mengambil alih negara itu di tengah penarikan pasukan AS karena pemerintah yang didukung Barat telah bubar.
Namun demikian, AS masih tidak mengakui pemerintahan Taliban di Kabul dan telah menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap kelompok ini dan para pemimpinnya.
Tidak jelas apakah pertemuan di Doha menandakan perubahan posisi AS terhadap pemerintah Afghanistan.
Sejak kembali berkuasa pada tahun 2021, Taliban telah menghadapi kecaman internasional, termasuk dari beberapa negara Muslim, atas pembatasan yang diberlakukan kelompok itu terhadap pendidikan perempuan.
Para pejabat Taliban telah menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan AS jika Washington mencabut sanksinya terhadap kelompok tersebut. (aljazeera/Z-8)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved