Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sabtu (15/7), mengatakan dirinya merasa baik-baik saja setelah harus dirawat di rumah sakit karena pusing. Kantor perdana menteri Israel menyebut pria berusia 73 tahun itu diduga mengalami dehidrasi.
Netanyahu dilarikan ke Rumah Sakit Sheba, Sabtu (15/7) sore, dan rumah sakit terbesar di Tel Aviv itu mengatakan kondisi Perdana Menteri Israel itu baik-baik saja dan akan terus dimonitor.
Kantor perdana menteri Israel mengatakan Netanyahu pada Jumat (14/7) sempat menghabiskan waktu di Danau Galilea di utara Israel.
Baca juga: Beri Solusi Adil Atasi Konflik Israel-Palestina
"Hari ini, dia merasa sedikit pusing. Berdasarkan masukan dari dokter pribadinya, Zvi Berkowitz, dia dibawa ke IGD Rumah Sakit Sheba," ungkap kantor perdana menteri Israel.
"Pemeriksaan awal menunjukkan kondisinya normal dan diagnosa awal adalah dehidrasi," lanjut kantor itu.
Dalam rekaman video yang dirilis beberapa jam kemudian, Netanyahu mengatakan dirinya menghabiskan waktu di Danau Galilea bersama istrinya tanpa menggunakan topi dan tanpa membawa air minum.
Baca juga: Serangan Israel Usai, Abbas Kunjungi Kamp Pengungsi Jenin
"Itu bukan ide yang bagus," tegas Netanyahu sembari menegaskan dirinya kini baik-baik saja.
Kantor Perdana Menteri Israel kemudian mengungkapkan atas masukan dokter, Netanyahu akan menginap semalam di rumah sakit untuk diobservasi. (AFP/Z-1)
Dus, tekanan maksimum Trump tak akan efektif. Tidak masuk akal melindungi rezim Zionis yang rasialis sambil mengorbankan kepentingan negara-negara di kawasan.
Tujuan utama serangan Israel terhadap Iran ialah meruntuhkan rezim mullah sebagaimana yang dikatakan Netanyahu pascaserangan Israel.
Musibah pada malam hari itu melanda setelah para peziarah memadati Meron di situs makam terkenal Rabbi Shimon Bar Yochai, seorang bijak Talmud abad kedua.
Para saksi mata menyalahkan polisi. Mereka mengatakan kericuhan terjadi setelah petugas menutup jalan sempit karena semakin banyak orang tiba.
Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi yang bantahnya, memiliki waktu 28 hari untuk mengamankan koalisi setelah pemungutan suara pada 23 Maret 2021 lalu,
Netanyahu menolak seruan AS untuk melakukan gencatan senjata. Dia bertekad untuk melanjutkan operasi tersebut sampai tujuannya tercapai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved