Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peran Penting Pita Limjaroenrat dalam Politik Thailand

Ferdian Ananda Majni
15/5/2023 11:05
Peran Penting Pita Limjaroenrat dalam Politik Thailand
Meski Partai Move Foward memimpin perolehan suara di Thailand, langkah Pita Limjaroenrat menjadi perdana menteri tidak mudah.(AFP)

HANYA sedikit yang menganggapnya serius sebagai calon perdana menteri. Namun pemimpin oposisi Thailand Pita Limjaroenrat tampaknya akan memainkan peran penting setelah para pemilih menolak pemerintahan yang didukung militer.

Jajak pendapat pada Minggu (14/5) menunjukan Partai Move Forward (MFP) memimpin perolehan suara, dibandingkanpartai oposisi Pheu Thai yang lebih mapan. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi partai yang cikal bakalnya sempat dipermasalahkan dan pemimpinnya dilarang berpolitik.

Pita yang berusia 42 tahun ini telah menjadi sosok yang dinamis dalam kampanye. Dia telah memanfaatkan masa muda dan energinya untuk menjangkau para pemilih yang kecewa, serta merindukan perubahan setelah delapan tahun pemerintahan didukung militer.

Baca juga: Pemilu Thailand: Partai-partai Oposisi Memimpin Perolehan Suara

"Kita akan bersama-sama menulis ulang sejarah politik Thailand. Vote Move Forward, Thailand berubah," kata Pita kepada para pendukungnya yang gembira pada rapat umum terakhir MFP di Bangkok.

Pemilu ini merupakan yang pertama sejak protes pro-demokrasi besar-besaran yang dipimpin para pemuda pada 2020. MFP menjadi satu-satunya partai yang berjanji untuk mereformasi hukum lese majeste atau negara itu mengatur warga negara yang "tak hormat" terhadap monarki dianggap sebagai kejahatan.

Baca juga: Pemilihan Turki, Semua Pihak Saling Klaim Unggul dalam Penghitungan Suara Sementara

Sebuah topik yang sangat kontroversial dan sensitif, hal ini telah lama dianggap sebagai hal yang tidak tersentuh dalam politik Thailand. Bahkan Pheu Thai menyerahkan masalah ini kepada parlemen.

Dididik di Selandia Baru dan Amerika Serikat, Pita belajar di Harvard dengan beasiswa internasional. Ia kemudian menjadi seorang pengusaha.

Setelah kematian ayahnya, Pita kembali ke Thailand dan mengambil alih bisnis keluarganya yang terlilit utang. Di tangannya, Agrifood berhasil bangkit. Pita lalu menjadi direktur eksekutif aplikasi transportasi dan pengiriman Grab Thailand.

Pada 2012, ia menikahi aktris TV Thailand, Chutima Teepanat. Mereka dikaruniai seorang putri berusia tujuh tahun. Sayangnya pernikahan mereka kandas pada 2019.

Namun, terlepas dari kesuksesan di kotak suara, tidak ada indikasi bahwa jalannya menuju kursi perdana menteri akan mudah.

Dia sekarang harus menggalang koalisi untuk mengalahkan para senator yang ditunjuk pemerintah yang memilih PM Thailand dari antara kandidat yang memenuhi syarat. (AFP/Z-3) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya