Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengungkapkan ASEAN memiliki peran dan posisi yang cukup strategis. Apalagi pertumbuhan di negara-negara ASEAN ini masih akan tetap positif serta terus menjadi penyumbang yang cukup besar di kawasan yang luas lagi.
"Kondisi ini tergantung dari apakah berbagai permasalahan yang ada di ASEAN ini bisa diselesaikan dengan baik, dan kepentingan negara-negara ASEAN juga cenderung tidak sama, betul demikian tapi untuk negara yang punya kepentingan yang sama (negara ASEAN) cenderung menjadi kompetitor sama sama lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, diperlukan persamaan persepsi untuk mendapatkan jalan keluar dan salah satunya melakukan dialog-dialog antara negara ASEAN seperti KTT ASEAN 2023 ataupun meeting ASEAN lainnya.
Baca juga: Pertemuan Pejabat Senior ASEAN Bahas Isu Prioritas
Yose tidak sepakat jika KTT ASEAN ke-42 sebatas seremonial semata, sebab potensi dari pertemuan itu banyak sekali dan memang adanya permasalahan yang dihadapi.
"Jadi bisa mencari jalan keluar bagi permasalahan-permasalahan tersebut," sebutnya.
Baca juga: Sejumlah Prioritas Keketuaan Indonesia Jadi Fokus Pertemuan Pejabat Senior
Terkait krisis di Myanmar dan persoalan Laut Tiongkok Selatan, Yose menyebut secara geopolitik dan stabilitas memang ada permasalahan tetapi ASEAN sudah berjalan selama 55 tahun. Bahkan cukup berhasil menjaga stabilitas yang ada di kawasan tersebut.
"Permasalahan adalah selama 55 tahun ini, mungkin kita terlalu menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa padahal ini stabilitas dan juga kedamaian yang ada di kawasan perlu diusahakan, dan harus ada yang mengupayakannya, yaitu negara-negara ASEAN itu sendiri," ujarnya.
Namun dia tak memungkiri bahwa krisis di Myanmar seharusnya sudah diselesaikan sejak lama.
"Tetapi kita tidak berusaha menyelesaikan karena dianggap bahwa perdamaian yang ada di kawasan sesuatu yang given atau yang sudah harusnya ada, padahal itu harus diupayakan," lanjutnya. (Fer/Z-7)
Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, persiapan pertemuan tingkat menteri luar negeri dan pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN jadi isu prioritas yang dibahas saat pertemuan pejabat senior ASEAN
PENGAMAT maritim dari IKAL SC Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkapkan KTT ASEAN Ke-42 patutnya bisa menjadi ajang promosi wisata bahari.
Keketuaan ASEAN belum bisa diharapkan mampu menyelesaikan konflik dalam suatu negara, seperti krisis di Myanmar.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN telah menginjakkan kaki di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim pada KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan jalan di sejumlah ruas di ujung Jakarta.
PRESIDEN Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved