Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TIONGKOK dan Rusia dapat memanfaatkan kekacauan jika Amerika Serikat (AS) mengalami gaga bayar utang. Peringatan itu disampaikan di tengah kebuntuan antara Presiden AS Joe Biden dan Partai Republik dalam mendapatkan persetujuan Kongres untuk menaikkan batas pagu utang.
Kebuntuan terkait pagu utang negara, alias batas maksimal sah bagi pemerintah AS untuk dapat meminjam uang demi melunasi utang-utangnya. Itu menjadi kado bagi musuh-musuh Amerika, kata Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS Shalanda Young.
“Mereka menyukai ini. Mereka suka melihat kekacauan dalam sistem Amerika. Mereka senang melihat kita tidak dapat melakukan tugas-tugas kita yang mendasar. Setidaknya ini menjadi sebuah ujian tentang apa yang berhasil di dunia. Apakah demokrasi masih berfungsi dengan baik ataukah cara Tiongkok yang berhasil?” ujar Young.
Baca juga : The Fed Pengaruhi Kebijakan Banyak Bank Sentral, Termasuk Suku Bunga Bank Indonesia
Sementara ilmuan senior RAND Corporation sekaligus pakar disinformasi Todd Helmus menilai kegagalan AS membayar utang-utangnya akan menimbulkan gelombang kejut terhadap keuangan dunia. Musuh-musuh AS, termasuk Rusia dan Tiongkok, dapat meraup keuntungan dari hal itu dengan melakukan kampanye disinformasi yang disebarkan melalui media sosial, media pemerintah dan platform lainnya.
Baca juga : Fokus The Fed Tetap Menaikkan Suku Bunga untuk Menekan Inflasi
“Rusia dan Tiongkok sama-sama menggembar-gemborkan kegagalan demokrasi Amerika dalam upaya untuk menyatakan bahwa sistem pemerintahan mereka lebih baik daripada sistem kita. (Kemungkinan gagal bayar) ini pasti akan dimainkan dalam narasi seperti itu. Seringkali, ketika mereka menyebarluaskan konten ini, mereka melakukannya melalui berbagai saluran dengan cara yang setidaknya semi-terkoordinasi, dan saya kira mereka akan memanfaatkan fakta ini pada semua platform itu,” ujar Helmus.
Dulu, pemungutan suara untuk meningkatkan pagu utang negara merupakan hal yang rutin dilakukan. Kongres telah menyetujui kenaikan plafon utang sebanyak 78 kali sejak tahun 1960 – 49 kali di bawah kepresidenan Partai Republik dan 29 kali di bawah kepresidenan Partai Demokrat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemungutan suara itu semakin bersifat partisan, hingga memicu ketegangan pada 2011 dan 2013.
Pada saat itu, Barack Obama, yang menjabat presiden, mengatakan, jika Kongres tidak menyetujui kenaikan pagu utang dalam beberapa minggu ke depan, Amerika Serikat akan gagal membayar utang-utangnya. Namun itu tidak pernah terjadi dalam sejarah Amerika.
Partai Republik berkukuh bahwa anggaran belanja pemerintah federal harus dipangkas jika ingin mereka menyetujui kenaikan pagu utang. Ketua DPR AS Kevin McCarthy dari Partai Republik menuturkan anggota DPR dari Partai Republik baru saja mengesahkan satu-satunya rancangan undang-undang di Washington yang menaikkan pagu utang, mengakhiri pengeluaran Washington yang boros dan membawa Amerika kembali ke jalur ekonomi yang benar.
Di sisi lain, Presiden Joe Biden mengaku tidak akan menegosiasikan isu tersebut. “Keduanya sama sekali tidak berhubungan. Apakah Anda membayar utang atau tidak, tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggaran Anda,” tandasnya. (VOA/Z-8)
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menerapkan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus memperkuat posisi tawar dagang di hadapan Amerika Serikat secara strategis.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.
Dubes RI untuk AS diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik dan memanfaatkan momentum untuk mengawal hubungan baik antara Indonesia dan AS.
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved