Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMNESTY International Indonesia mendesak agar ASEAN tidak berdiam diri terhadap serangan udara militer Myanmar yang menewaskan sedikitnya 100 jiwa di Wilayah Sagaing.
“Serangan udara itu merupakan bentuk kekejian terkini yang dilakukan militer Myanmar atas rakyatnya. Laporan awal tentang serangan ini menyebutkan banyak nyawa warga sipil terenggut, korban luka, dan rumah-rumah mereka hancur,” ujar Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena, dalam keterangannya, Kamis (13/4).
Dia mengatakan ironis serangan udara ini dilakukan menjelang peringatan dua tahun dikeluarkannya lima poin konsensus ASEAN atas Myanmar. Namun konsensus itu gagal menghentikan kekejaman junta Myanmar terhadap warga sipil.
Baca juga : Militer Myanmar Akui Serangan Udaranya Tewaskan Puluhan Orang di Sagaing
Wirya menambahkan, pekan lalu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan semua berada pada jalur yang tepat terkait upaya-upaya yang dilakukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini, termasuk dalam menangani isu Myanmar.
Namun serangan udara yang dilakukan junta Myanmar beberapa hari kemudian seakan menandakan bahwa upaya ASEAN sama sekali tidak digubris. Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini harus memanfaatkan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang.
Baca juga : Indonesia Terus Upayakan Perdamaian di Myanmar
Keketuaan Indonesia di ASEAN juga sebagai momen untuk mendorong ASEAN mengeluarkan sikap lebih tegas untuk menghentikan kekejaman yang terus dilakukan militer Myanmar terhadap warganya.
“Lima poin konsensus yang telah didorong selama ini jelas tidak dihiraukan oleh junta Myanmar. ASEAN harus segara mendorong upaya baru yang lebih tegas demi menghentikan krisis hak asasi manusia di Myanmar,” tegas Wirya.
Diketahui pada Selasa (11/4), junta Myanmar melakukan serangan udara di sebuah desa di Kotapraja Kanbalu, Kawasan Sagaing. Laporan media internasional mengungkapkan bahwa serangan yang ditujukan kepada basis-basis oposisi itu menewaskan setidaknya 53 orang, 40 luka-luka, tetapi jumlah korban jiwa diperkirakan bisa bertambah.
Sementara sejumlah media lokal mengungkapkan kekhawatiran warga setempat bahwa jumlah korban tewas bisa mencapai 100 orang. Namun Amnesty belum berhasil melakukan verifikasi independen terkait detail korban dari serangan ini.
Sejak kudeta pada 1 Februari 2021, Amnesty International telah mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, termasuk dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai bagian dari penumpasan militer terhadap oposisi di seluruh Myanmar.
Pada November 2022, Amnesty International meluncurkan kampanye yang menyerukan penangguhan pasokan bahan bakar penerbangan untuk mencegah militer Myanmar melakukan serangan udara yang melanggar hukum. Investigasi Amnesty juga mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang terlibat di seluruh rantai pasokan bahan bakar tersebut. (Z-8)
Melalui foundation ini, Daw Aung San Suu Kyi ingin melanjutkan warisan ibunya dalam memajukan kesejahteraan rakyat Myanmar
Sedikitnya, ada 8 WNI dari berbagai daerah yang saat ini dipekerjakan di wilayah konflik Myanmar.
Tersimpan dalam getah pohon, sperma hewan ostracod dari keluarga udang itu ditemukan di sebuah tambang di utara Myanmar.
Ada lima pemain yang tidak diikutkan dalam laga uji coba melawan Myanmar pada pekan depan.
Awal bulan ini, ASEAN dan FIFA menandatangani nota kesepakatan untuk meningkatkan peran sepak bola dalam perkembangan sosial di ASEAN.
Pernyataan resmi dari Federasi Sepak Bola Myanmar menyebut separuh anggota skuat timnas Myanmar akan absen dalam laga kualifikasi yang akan dimulai pada 28 Mei melawan Jepang.
Menjelang laga kualifikasi Piala Dunia antara Guinea dan Maroko, terjadi kudeta yang menggulingkan Presiden Guinea Alpha Conde.
Kepala Dewan Militer Sudan yang berkuasa, Jenderal Awad Ibn Ouf, mengumumkan pengunduran dirinya setelah dilantik pada Kamis malam menyusul penggulingan presiden sebelumnya, Omar al-Bashir.
ECOWAS mengatakan negara anggota mereka akan menutup perbatasan darat dan udara dengan Mali serta akan menjatuhkan sanksi bagi para pelaku kudeta di negara itu.
Goita telah beberapa kali terlihat bersama sejumlah pemimpin militer Mali di televisi pada Selasa (18/8) dan Rabu (19/8). Namun, kala itu, dia tidak mengeluarkan pernyataan apa pun.
Dewan Perdamaian dan Keamanan Pan-Afrika, Rabu (19/8), mengatakan penangguhan akan tetap berlaku sampai pemulihan tatanan konstitusional di negara Afrika Barat itu selesai.
Koalisi oposisi Mali, M5-RFP, mengatakan mereka akan bekerja sama dengan junta militer untuk membentuk sebuah peta jalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved