Sabtu 08 April 2023, 12:10 WIB

Paus Fransiskus Melewatkan Misa Jumat Agung karena Cuaca Dingin

Meilani Teniwut | Internasional
Paus Fransiskus Melewatkan Misa Jumat Agung karena Cuaca Dingin

AFP/Tiziana Fabi.
Paus Fransiskus batuk saat memimpin misa Sengsara Tuhan pada Jumat Agung di Basilika Santo Petrus di Vatikan, pada 7 April 2023.

 

PAUS Fransiskus melewatkan Misa Jumat Agung di Colosseum karena cuaca sangat dingin di Roma. Ribuan umat tetap hadir mengikuti acara obor. 

Vatikan mengatakan bahwa karena cuaca yang sangat dingin akhir-akhir ini, Paus Fransiskus hanya akan tinggal dan menonton dari hotel tempat dia tinggal di Vatikan dan berdoa bersama dengan mereka yang berpartisipasi di Colosseum. Suhu di Roma diperkirakan turun hingga 50 derajat Fahrenheit (10 Celcius) sebelum akhir upacara misa Jumat Agung.

Sebelumnya pada Jumat, Fransiskus memimpin kebaktian doa malam selama dua jam di Basilika Santo Petrus. Pada  Kamis Agung, sehari sebelumnya, paus menghadiri misa yang panjang di basilika dan pada sore hari pergi ke penjara remaja Roma untuk mencuci dan mengeringkan kaki selusin penghuni muda sebagai simbol kerendahan hati untuk meniru yang Yesus lakukan untuk 12 rasulnya sebelum penyalibannya.

Baca juga: Ini Syarat Utama Rusia untuk Perdamaian di Ukraina

Penunjukan Jumat Agung di Colosseum, Roma, adalah puncak dari upacara Pekan Suci. Upacara tersebut dihadiri sekitar 20.000 orang yang melakukan prosesi perarakan salib sambil penyalaan lilin dan obor.

Pada paskah kali ini Paus Fransiskus memilih sebagai tema prosesi Suara perdamaian di masa perang. Berdasrkan tema tersebut, Paus meminta ada dua pekan gencatan senjata di zona konflik antara Rusia dan Ukraina untuk menghormati perayaan Paskah (Easter). Permintaan dua pekan itu untuk mengakomodasi Paskah Katolik dan Kristen Ortodoks.

Baca juga: Dua Perempuan Bersaudara Warga Israel Tewas di Tepi Barat

Pesan itu diungkap oleh Leonid Sevastyanov, pemimpin World Union of Old Believers di Rusia. Ia sempat berbicara dengan Paus Fransiskus. "Pekan depan adalah pekan Paskah Katolik dan kemudian diikuti pekan Paskah Ortodoks. Sang Paus baru saja memberitahu saya untuk menghormati ini, ia menyarankan semua pertikaian di zona operasi militer di Ukraina agar dihentikan selama dua pekan untuk pekan Paskah Katolik dan Ortodoks," ujar Sevastyanov kepada media pemerintah Rusia, TASS, Jumat (7/4)

Sevastyanov melanjutkan bahwa permintaan gencatan senjata itu diharapkan dimulai pekan ini hingga dua pekan dan semua pihak berhenti menembak. Hal itu disebut amanat dari Paus Fransiskus. "Semua orang mesti berhenti saling menembak satu sama lain dan gencatan senjata akan dideklarasikan," ujar Sevastyanov. (Z-2)

Baca Juga

AFP/Jonathan Nackstrand

Trio Peneliti Atom Raih Hadiah Nobel Fisika

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:57 WIB
Para pemenang penghargaan diakui atas eksperimen yang telah memberikan umat manusia alat baru untuk menjelajahi dunia elektron di dalam...
Ist

Indonesia Dorong Negara Asia Afrika Menjadi Mitra Dialog Global

👤Deri Dahuri 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:44 WIB
AALCO sebagai organisasi antar-pemerintah di Asia Afrika memiliki kekuatan besar untuk menyuarakan kepentingan negara-negara Asia Afrika di...
Antara

Temui Mahathir Mohamad, Megawati Bahas IKN dan Kereta Cepat

👤Zubaedah Hanum 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 16:06 WIB
Megawati Soekarnoputri membahas soal hujan hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat berbincang santai dengan mantan perdana menteri...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya