Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMIMPIN Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus telah meninggalkan rumah sakit setelah dirawat tiga hari karena mengidap bronkitis. Dia direncanakan akan memimpin sejumlah kegiatan keagamaan yang padat selama pekan ini.
"Saya tidak takut dan saya masih hidup," kata Paus, 86, yang dibawa ke rumah sakit Gemelli Roma, tiga hari lalu, setelah mengeluh kesulitan bernapas.
Selama dirawat, Paus telah mendapatkan infus antibiotik. Paus, yang memperingati 10 tahun kepausannya, Maret, telah menderita sejumlah penyakit dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Paus Fransiskus Bisa Tinggalkan Rumah Sakit
Paus keluar dari mobilnya sebelum meninggalkan halaman rumah sakit, menggunakan tongkat. Dia menyapa para pendukungnya dan membenarkan akan memimpin kebaktian Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus.
Dia juga mengaku akan memberikan pidato mingguannya yang biasa kepada umat beriman.
Sebelum memasuki mobilnya yang akan menuju Vatikan, Paus memeluk seorang ibu yang menangis tersedu-sedu yang putrinya yang masih kecil meninggal dan kemudian berdoa bersamanya.
Baca juga: Sulit Bernafas, Paus Fransiskus Dirawat ke Rumah Sakit
Dia juga menandatangani gips seorang anak laki-laki dengan lengan patah dan melambai dari jendela saat mobilnya pergi.
Ditanya oleh wartawan apakah dia takut selama tinggal di rumah sakit, dia berkata "Tidak, takut. Di rumah sakit ada banyak kepahlawanan, banyak kelembutan untuk pasien. Anda tahu orang sakit, kami berubah-ubah. Ketidakteraturan datang dengan penyakit. Anda harus bersabar.”
Paus memuji staf di Gemelli dan sempat berkeliling untuk menyapa para pasien.
“Saya pergi ke bangsal anak-anak dan melihat betapa lembutnya mereka merawat anak-anak,” katanya.
Menurut dia, kondisi kesehatannya sudah membaik dan hanya memerlukan istirahat.
“Sekarang saya perlu tidur selama empat hari,” selorohnya.
Sebelumnya Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni mengonfirmasi bahwa Paus akan mengambil bagian dalam kebaktian akhir pekan ini untuk Minggu Palma. Sebuah acara besar dalam kalender gereja yang memulai perayaan Minggu Paskah.
Pekan Suci, seperti diketahui, mencakup jadwal ritual dan upacara yang padat yang dapat melelahkan secara fisik, termasuk prosesi malam Jumat Agung di Colosseum di Roma.
Dekan Perguruan Tinggi Kardinal Giovanni Battista Re mengatakan seorang kardinal akan membantu Paus selama perayaan minggu itu dan mengurus tugas-tugas altar.
Pengaturan serupa diberlakukan tahun lalu, ketika Paus duduk karena sakit lutut. Dia menyerahkan kepemimpinanya kepada para kardinal senior untuk memimpin massa. (The Guardian/Z-1)
TERPILIHNYA Paus Leo XIV membawa sukacita dan kebanggaan mendalam bagi rakyat Peru, negara yang merasa telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup pemimpin baru Gereja Katolik itu.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV menjadi awal baru bagi peran Gereja Katolik dalam merespons dinamika zaman.
KARDINAL Robert Francis Prevost atau Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik Roma, telah tampil untuk pertama kalinya ke hadapan publik ke balkon Basilika Santo Petrus
Ribuan peziarah dan pengunjung yang penasaran di Lapangan Santo Petrus bersorak dan bertepuk tangan saat asap muncul dan lonceng mulai berdentang
PADA hari ini, Rabu (7/5), para kardinal Gereja Katolik Roma memulai proses pemilihan Paus baru di Vatikan.
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved