Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNI Eropa (UE) menghapus Pakistan dari daftar negara ketiga yang berisiko tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi aktivitas bisnis negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Perdagangan Pakistan mengatakan pencantuman Pakistan pada tahun 2018 telah menciptakan beban regulasi yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan Pakistan melakukan bisnis dengan blok yang beranggotakan 27 negara ini.
"Perkembangan baru ini akan menambah tingkat kenyamanan para operator ekonomi Eropa dan kemungkinan akan meringankan biaya dan waktu transaksi-transaksi hukum dan keuangan oleh entitas-entitas dan individu-individu Pakistan di Uni Eropa," demikian pernyataan tersebut.
Baca juga : 11 Orang Tewas akibat Gempa di Afghanistan dan Pakistan
Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan dalam sebuah posting Twitter bahwa bisnis dan individu Pakistan tidak akan lagi menjadi sasaran Uji Tuntas Pelanggan yang Disempurnakan oleh operator hukum dan ekonomi Eropa.
Daftar negara ketiga berisiko tinggi mencakup negara-negara yang, menurut Uni Eropa, tidak memiliki sistem peraturan dan hukum yang cukup kuat untuk mencegah kejahatan keuangan dan pendanaan terorisme dan dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap sistem keuangan blok tersebut.
Baca juga : Uni Eropa Tak Mampu Damaikan Kosovo-Serbia
Ketika sebuah negara ditambahkan ke dalam daftar, negara tersebut akan menjadi sasaran pengawasan yang lebih ketat dan langkah-langkah tambahan yang meningkatkan biaya untuk melakukan bisnis.
Entitas-entitas Pakistan yang tidak akan lagi menjadi sasaran pengawasan Uni Eropa yang lebih ketat antara lain adalah lembaga-lembaga kredit dan keuangan, auditor, akuntan eksternal, penasihat pajak, notaris, dan para profesional hukum independen.
Delegasi Pakistan di Uni Eropa menyebut penghapusan dari daftar ini sebagai sebuah langkah positif.
"Sejalan dengan keputusan FATF tahun lalu, Uni Eropa telah memutuskan untuk menghapus Pakistan dari daftar negara-negara yang berisiko tinggi terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme," tulisnya di akun Twitter, merujuk pada keputusan pengawas pencucian uang dan pendanaan global, Financial Action Task Force (FATF), untuk mengeluarkan Pakistan dari daftar negara-negara yang berada di bawah peningkatan pengawasan setelah empat tahun.
Mantan penasihat Kementerian Keuangan, Khaqan Najeeb, memuji keputusan Uni Eropa ini sebagai bukti keberhasilan Pakistan dalam menghapus kekurangan strategis yang disorot dalam daftar FATF, sehingga dapat sangat membatasi kemampuan pinjaman internasional suatu negara.
"Pengumuman ini menunjukkan bahwa Uni Eropa telah menerima bahwa kelemahan-kelemahan dalam sistem hukum dan peraturan negara ini telah diperbaiki dan Pakistan sekarang dapat mencegah kejahatan keuangan dan pendanaan teroris," pungkasnya kepada Al Jazeera. (Aljazeera/Z-4)
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti posisi ekonomi Indonesia yang masih tertinggal jauh dari negara-negara maju.
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung berbasis budaya.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Minggu (25/5), mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui untuk menunda rencana penerapan tarif impor 50% untuk Uni Eropa (UE).
Kepala Kebijakan Uni Eropa Keja Kallas menyatakan keprihatianan atas meningkatkan intensitas serangan Rusia terhadap Ukraina.
MENTERI Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, pada Minggu (25/5) menyerukan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel harus segera dibatalkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved