Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan merespons dengan keras terhadap Inggris jika berani memberi Ukraina amunisi tank penembus baja yang mengandung depleted uranium. Reaksi tersebut muncul setelah Menteri Negara Pertahanan Inggris, Annabel Goldie, mengkonfirmasi senjata itu bagian dari paket bantuan militer yang akan dikirim ke Ukraina bersama dengan tank tempur Challenger 2.
“Inggris Raya mengumumkan tidak hanya pasokan tank ke Ukraina tetapi juga selongsong dengan uranium. Jika ini terjadi, Rusia terpaksa bereaksi,” kata Putin kepada setelah pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Kremlin.
Menurut Putin, Inggris harus menerima konsekuensi yang tegas dari Rusia dengan pengiriman senjata tersebut.
Baca juga: AS 'Kipasi' Konflik Ukraina dengan Rp5.373 T di Tengah Usulan Damai Tiongkok
"Rusia harus menanggapinya, mengingat Barat secara kolektif sudah mulai menggunakan senjata dengan komponen nuklir,” kata Putin.
Sayangnya, dia tidak menjelaskan tanggapan yang akan diberikan kepada Inggris dengan pengiriman senjata tersebut. Namun Goldie mengatakan pemberian satu skuadron tank tempur utama Challenger 2 ke Ukraina disertai peluru penembus lapis baja yang mengandung depleted uranium.
"Amunisi itu sangat efektif dalam mengalahkan tank modern dan kendaraan lapis baja”, katanya.
Baca juga: Putin Jadikan Proposal Tiongkok Dasar Perundingan Damai dengan Ukraina
Depleted uranium adalah produk turunan dari proses pengayaan nuklir yang digunakan untuk membuat bahan bakar nuklir atau senjata nuklir. Bobotnya cocok digunakan untuk menembus baja dengan mudah. Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan amunisi semacam itu sebagai logam berat yang beracun secara kimiawi dan radiologis.
Kementerian Pertahanan Inggris mengabaikan peringatan Putin itu. Peluru penembus baja telah menjadi peralatan standar selama beberapa dekade dan tidak ada hubungannya dengan senjata atau kemampuan nuklir.
Sebaliknya, kementerian tersebut menuduh Rusia melakukan disinformasi yang disengaja karena menggambarkan amunisi tersebut sebagai senjata dengan komponen nuklir. “Rusia mengetahui hal ini, tetapi dengan sengaja berusaha untuk memberikan informasi yang salah,” kata kementerian tersebut.
Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan Putin telah menggambarkan amunisi tersebut sebagai peningkatan untuk mencegah bantuan keamanan Barat meskipun cangkangnya tidak mengandung bahan fisil atau radiologis.
Memicu Perang Nuklir
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan keputusan Inggris akan memicu perang nuklir antara Rusia dan Barat. "Langkah lain telah diambil, dan semakin sedikit yang tersisa," katanya.
Politisi dan komentator Rusia telah membuat serangkaian pernyataan agresif sejak invasi ke Ukraina tahun lalu, menyarankan Moskow bersiap untuk mengerahkan persenjataan nuklirnya yang luas. Kampanye Pelucutan Senjata Nuklir (CND), sebuah organisasi anti-nuklir, mengutuk keputusan Inggris untuk mengirim amunisi tersebut.
CND menyebutnya sebagai bencana lingkungan dan kesehatan tambahan bagi mereka yang hidup melalui konflik. Senjata itu menuai debu beracun atau radioaktif yang akan membahayakan manusia dan lingkungan.
“CND telah berulang kali meminta pemerintah Inggris untuk segera melakukan moratorium penggunaan senjata depleted uranium dan untuk mendanai studi jangka panjang mengenai dampak kesehatan dan lingkungannya,” kata Sekretaris Jenderal CND, Kate Hudson.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut rencana itu sebagai skenario yang disebut dengan istilah Yugoslavia. Makanya Inggris ingin menyebarkan kanker dan merusak lingkungan.
(Z-9),
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
UKRAINA dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6), untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
RUSIA dan Ukraina berhasil menyelesaikan pertukaran sebanyak 1.000 tahanan pada Minggu (25/5) waktu setempat. Ini menjadi pertukaran tawanan terbesar sejak konflik antara keduanya.
SERANGAN drone Ukraina berskala besar kembali menembus ke wilayah Rusia. Ini memaksa otoritas Moskow untuk melumpuhkan aktivitas penerbangan dan internet seluler.
RUSIA mengambil langkah pertahanan dengan mematikan internet seluler di tengah gempuran serangan udara tanpa henti dari Ukraina.
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa upaya Uni Eropa dan NATO membuat kekalahan strategis terhadap Moskow tidak akan berhasil. Empat alasan barat tak mampu taklukan Rusia
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
KERJA sama antara Moskow dan Teheran dalam pengembangan nuklir damai sepenuhnya sah dan akan terus berlanjut.
WAKIL Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengungkapkan pemerintah Indonesia tengah mengkaji tawaran impor minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved